Hari ini saya dan keluarga berkesempatan mengunjungi TMII yang bulan April nanti akan merayakan ulang tahun ke-40 tahun. Rencana saya ingin rekreasi bareng keluarga sambil memberikan pengetahuan kepada putri kami yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Walau dengan anggaran terbatas saya dan keluarga pagi pagi sudah meninggalkan rumah menuju TMII. Yuk, simak reportase saya langsung dari TMII.
Berkunjung Ke Museum Indonesia.
Menjelang siang kami bertiga sampai juga di TMII, setelah melalui perjuangan yang cukup seru dari kereta api yang bermasalah sehingga lebih satu jam kami tertahan di Stasiun Serpong. Kami akhirnya memutuskan berganti kendaraan Bus dari BSD ke Kampung rambutan. Tapi karena salah naik angkot kami malah menjauhi tempat yang kami tuju terpaksa kami berputar arah kembali. Bersyukur kami akhirnya sampai juga di gerbang TMII.
Karena sudah cukup siang dan tenaga kami cukup terkuras, kami akhirnya beristirahat di depan tugu api pancasila sambil membuka bekal makanan dari rumah ( untuk irit bajet ). Beres makan siang kami langsung menyambangi Museum Indonesia yang tepat disamping sasono langen budoyo. Setelah membayar HTM sebesar 15 .000/orang kami akhirnya menjelajahi Museum yang artistik dan cukup megah.
Museum Indonesia dibangun dengan gaya asitektur Bali dengan ornamen ukiran dan patung Bali yang halus dan indah. Museum yang sering dikunjungi tamu negara asing ini menyimpan koleksi beragam kebudayaan seluruh Indonesia. Museum ini dibangun sejak tahun 1975 hingga 1980. Bangunan utama terdiri dari tiga lantai sesuai dengan falsafah Bali Tri Hita Karana yang terdiri dari tiga aspek utama. Hubungan harmonis dengan Tuhan, manusia dan Alam. Koleksi pada lantai pertama terdiri dari pakaian tradisional dari 33 provinsi , beraneka ragam tari, wayang, dan alat musik daerah . Dilantai satu juga terdapat lukisan kaca bergambar peta Indonesia dengan dominasi warna biru. Tema dilantai satu Bhinneka Tunggal Ika , Berbeda beda tapi Satu Jua.
Pada lantai kedua terdapat koleksi berbagai miniatur rumah tradisional, bentuk lumbung padi , bangunan peribadatan,replika kapal phinisi, termasuk ruang privat sepeti ruang dapur masyarakat Batak , kamar pengantin adat palembang, ruang tengah masyarakat Jawa, serta alat alat upacara adat berbagai daerah seperti khitanan adat buton, upacara nujuh bulan, potong gigi adat Bali hingga alat berburu tradisionil, alat pertanian, transportasi daerah dan aksara kuno berbagai daerah.