[caption id="attachment_328243" align="aligncenter" width="448" caption="doc : pribadi"][/caption]
Situbondo. 10/10/14. Diantara cerahnya matahari yang bersinar. Rombongan kompasianer pemenang Blog Contest Pertamina-Kompasiana akhirnya sampai juga di Pelabuhan Kalbut . Setelah terbang dari Denpasar jam 07:30 dan mendarat mulus di bandara belimbing sari Banyuwangi pada jam 08:00.Peserta visit melanjutkan perjalanan darat menuju situbondo menggunakan sebuah bus.
Perjalanan darat ini memakan waktu kurang lebih 3 jam. Selama perjalanan, 10 peserta yang terpilih pada blog contest mendapatkan kesempatan memperkenalkan diri sekaligus menceritakan pengalaman dalam mengikuti lomba blog pertamina tersebut. Suasana terlihat cair dan sangat bersahabat. Satu per satu kompasianer menceritakan pengalamannya. Berbagai macam cerita yang terlontar sebagian mengundang gelak tawa. Ya, begitulah bila kompasianer kopdar. Suasana bersahabat terasa sekali, bagi saya yang untuk pertama kali ikut kopdar apalagi terpilih menjadi salah satu pemenang sungguh pengalaman yang tak terlupakan.
Tim Pertamina yang hadir dan menjadi EO cukup sukses menjalankan tugasnya, dikomandani Marlo acara visit menjadi lebih hidup. walau bus yang kami tumpangi agak terlambat dari jadwal karena harus mencari jalur yang tepat menuju lokasi di pantai kalbut. Sekitar pukul 11:00 bus kami pun sampai juga. Suasana panas kemarau tak menyurutkan langkah kami, selain diikuti 10 pemenang blog contest acara visit ini juga diikuti teman teman media lain seperti dari Antara, kompas.com, Republika dan yang tak ketinggalan admin kompasiana, Mbak Nurhasanah.
Super Ship LPG Terbesar di Dunia
Amazing, itulah kata yang tepat. dari pantai kalbut kami sudah dapat melihat dua kapal super besar itu mengapung di tengah laut. Untuk menuju kapal LPG raksasa milik pertamina itu diperlukan dua kali berganti kapal untuk sampai dan naik ke kapal raksasa tersebut. Pertama, kami harus memakai kapal kayu milik nelayan setempat hingga menuju kapal tunda yang sudah menunggu. Setelah berganti kapal tunda , kami diantar hingga lambung kapal LPG raksasa tersebut. Pada lambung kapal tertulis LGP pertamina 2.
Para petugas kapal segera menurunkan tangga hidrolik agar kami dapat naik ke atas kapal raksasa yang berbobot mati 84,000 Ton itu. Kapal seluas lapangan bola itu terlihat begitu gagah dengan warnanya yang mencolok. kapal yang dibuat di korea selatan dan dibandrol dengan harga 78 juta dolar US. Kapal LPG Pertamina Dua itu melengkapi ke 61 kapal yang dimiliki pertamina. Sebelumnya juga sudah beroperasi kapal kembar pertamina satu yang sudah beroperasi setahun yang lalu.
Kapal LPG pertamina 2 ini didatangkan pada tanggal 21 Mei 2014. Dan setelah melakukan serangkaian uji coba, Kapal berawak 26 orang dan di komandani Kapten Kosim mulai beroperasi melayani pengisian dan pendistribusian LPG untuk wilayah indonesia timur. kapal raksasa ini mampu menampung 45,000 metrik ton LPG. DEngan metode ship to ship , artinya kapal pemuat dan penditribusi LPG yang lebih kecil akan merapat pada lambung kapal LPG Pertamina 2Â lalu mendapat pasokan LPG. Setelah itu kapal pendistribusi itu akan menuju tangki pengisiaan SPBE di lokasi tujuannya.
Di kapal LPG Pertamina 2 ini LPG masih terpisah antara propene dan butane dalam tabung masing masing. Di kapal ini tersedia 4 tabung besar, dua untuk propane dan dua lagi untuk butane. Percampuran butane dan propene dilakukan ketika pengisan kapal distribusi . Sistem di kapal LPG pertamina 2 adalah dengan melakukan pendinginan hingga dibawah titik beku. Namun ketika akan dilakukan pengisian ke kapal lain akan dilakukan pemanasan hingga 6 derajat Celcius. Untuk lebih jelas simak gambar dibawah ini:
[caption id="attachment_328238" align="aligncenter" width="491" caption="sumber: pertamina "]
Kunjungan kami di dalam kapal LPG Pertamina 2 hari itu tepat bertepatan dengan acara internal para kru kapal yang sedang merayakan hari keakraban dengan berbagai acara yang diantaranya makan bersama dan karaoke bersama. Kapten Kosim dengan ramah mengajak kami untuk ikut makan bersama dengan kru kapal. Wow, ternyata makanan di dalam kapal enaknya luar biasa. Dari Info Kapten Kosim, sang koki pernah menjadi koki di kapal pesiar AS selama 8 tahun. Pantas saja .
[caption id="attachment_328239" align="aligncenter" width="448" caption="doc : pribadi"]
[caption id="attachment_328241" align="aligncenter" width="448" caption="doc:pribadi"]
Kapten kosim mengajak kami menuju ruang master control, diruangan yang penuh dengn layar monitor ini merupakan ruangan untuk melihat keadaan dan keamanan kapal. Sistem yang terkomputerisasi dan terkoneksi internet ini mampu melihat keadaan isi tangki secara real time, melihat tekanan gas hingga segala hal yang mungkin timbul.
[caption id="attachment_328244" align="aligncenter" width="448" caption="ruang master control (doc:pri )"]
[caption id="attachment_328245" align="aligncenter" width="448" caption="Kapten Kosim memberikan penjelasan (doc:pri)"]
Dari ruang master control , Kapten Kosim mengajak kami menuju ruang kemudi yang berada di ruang paling atas. Diruangan ini terdapat alat navigasi . Diruangan inilah para kru kapal bertugas 24 jam , mengontrol laju, kecepatan, arah angin, perkembangan cuaca hingga koordinat kapal.
[caption id="attachment_328246" align="aligncenter" width="448" caption="alat navigasi (doc : pri )"]
[caption id="attachment_328247" align="aligncenter" width="448" caption="doc : pri"]
Kunjungan berakhir pukul 15:00,kami pun meninggalkan kapal dengan perasaan bangga. Bahwa bangsa ini telah memiliki dan mampu mengeperasikan kapal LPG terbesar di dunia. Pertamina telah mampu menyiapkan dan mendistribusikan LPG keseluruh wilayah di Indonesia. Maka bila harga LPG 12 Kg itu disesuaikan dengan harga dumia adalah sudah kepantasan bila dilihat rumitnya pengadaan dan distribusi LPG tersebut.
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H