Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengantarkan Sanusi, Pendekar Pertanian Menerima Danamon Awards 2014

3 November 2014   19:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:47 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_332742" align="aligncenter" width="572" caption="sumber:danamonawards.org"][/caption]

Apa hebatnya lelaki tua berumur 70 tahun ini . Lelaki legam  sederhana yang sehari hari sibuk ditengah sawah dan ladang yang panas menyengat kulit. Lelaki yang separuh hidupnya ia habiskan di dunia pertanian. lahir dari keluarga miskin di Tuban, Jawa Timur . Sanusi  mengembara mencari penghidupan yang layak. Berganti ganti profesi, dari buruh bangunan, sopir hingga memutuskan menjadi petani. Ia pernah mencoba peruntungan di Sampit, kalimantan lalu terdampar di Tangerang.

Hidupnya yang sulit membentuk karakternya menjadi kuat dan tahan banting. Kesengsaraan hidup dimaknai dengan kerja keras dan pantang menyerah. Dengan modal baju dibadan ia mengarungi petualangannya di Tangerang utara. Dengan bekal cangkul dan peralatan sederhana Sanusi membuka ladang dari hamparan ilalang yang tak terurus . Kekeringan di wilayah Tangerang utara adalah cerita yang menantang bagi Sanusi. Jiwanya yang tak kenal rasa menyerah membuatnya memutar otak. Dengan bekal  dari hasil upahya membuka lahan. Ia menyewa mesin pompa sederhana untuk menyedot air dari sungai kecil yang mengalir cukup deras. Usahanya ketika itu dianggap gila dan tak masuk akal oleh warga sekitar. Sanusi tak putus asa. Ia meyakini apa yang ia kerjakan. hasilnya beberapa bulan kemudian. Setelah sawah yang ia cetak berhasil tumbuh dengan baik. walau ketika itu bukan musim tanam .Berkat pompa itulah masalah kekeringan akhirnya dapat diatasi. Tanah yang dulu kering kerontang kini hijau dengan tanaman padi yang tumbuh dengan suburnya.

Kerja kerasnya yang membuahkan hasil yang luar biasa. Kini anak dan menatunya mengikuti jejaknya. Pertanian telah mengangkat derajat kehidupan  sanusi . Kemiskinan yang dulu membelenggunya berhasil ia lepaskan. Kini hidupnya telah sejahtera. Dua buah rumah permanen telah berhasil dibangun . Selain padi , Sanusi juga mengembangkan pertanian hortikultura . Kacang panjang dan timun menjadi andalannya. Kedua hasil tani ini mendongkrak pendapatan keluarganya. Selain itu keberhasilannya di pertanian membawa dampak yang luar biasa bagi lingkungan sekitar . Kini pompa yang dimiliki sanusi jauh lebih besar. Dengan diameter 10 inci , pompa itu mampu mengairi hingga 30 hektar sawah. Petani sekitar sangat terbantu berkai pengairan yang mereka dapatkan. Bila sebelumnya dari satu hektar hanya mendapatkan 2-3 ton , kini satu hektar sawah mampu mendapatkan hasil hingga 7 -8 ton. Dari hanya satu kali tanam setahun menjadi dua kali tanam dalam setahun.

Sanusi selain telah membuktikan petani layak hidup sejahtera. Sanusi sukses membangun pertanian konvensional menjadi pertanian modern . Membuka cakrawala bagi petani lainnya. Sanusi adalah gerbong perubahan di Ranca labuh. Apa yang dikerjakan sanusi belum pernah dilakukan petani sebelumnya. namun ketika ia berhasil membuka lahan dan melakukan pengairan berkat pompanisasi. Beberapa petani mengikuti jejaknya. sanusi menjadi pionir .

Pribadi Sukses Yang Menarik

Penulis dan beberapa teman yang tergabung dalam komunitas pertanian melihat sanusi sebagai inspirasi dalam dunia pertanian. Sanusi sudah membuktikan berkat kerja kerasnya. Maka kami berenam mengadakan penjajakan dan melakukan survey kecil terhadap Sanusi. Apakah petani sukses ini benar benar melakukan apa yang kami dengar ? Apakah benar Sanusi menuai sukses dari dunia pertanian bukan dari usaha non pertanian lainnya ? . kami pun melakukan kunjungan langsung. Mewawancari Sanusi terkait apa yang sudah dilakukannya didunia pertanian. Hasilnya sungguh diluar dugaan kami. Sanusi bukan saja petani yang sukses namun ia juga seorang filantropis bagi lingkungan sekitarnya. Ia setiap tahun secara rutin membagikan bantuan dana  kepada anak anak yatim dan janda yang tidak mampu.

Berbekal informasi yang kami dapatkan. Kami mulai mendata lebih lanjut apa yang menjadi keunggulan dan capaian sanusi yang dapat mengangkat dunia pertanian di lingkungannya, ada tiga hal yang menjadi perhatian kami :


  1. Sanusi melakukan usaha pertanian di dorong oleh keinginan kuat, niat yang ikhlas dan keinginan untuk merubah pola pikir petani disekitarnya
  2. Sanusi mengerjakan apa yag diyakininya dan bukan mengerjakan apa yang diminta pihak lain. Jadi idenya adalah orisinil. Bukan ide yang sudah dirancang pihak lain (misalnya pemerintah , LSM )
  3. Sanusi memberikan pencerahan dan perubahan nyata bagi kehidupan pribadi dan lingkungan sekitar.dampak nyata itu menjadi titik poin penting bagi kami.


Beranjak dari 3 poin itulah kami mengusulkan nama Sanusi pada ajang pemilihan social entrepreneur Danamon Awards. Ajang yang didakan setiap tahun ini menjaring nama nama yang telah berperan dalam pemberdayaan ekonomi berbasis kinerja sosial. Ajang ini kami pilih sebagai cara untuk mengenalkan sosok sukses, true sucsess story. Yang bisa memberikan inspirasi, inovasi dan impian bagi petani di seluruh Indonesia.

[caption id="attachment_332743" align="aligncenter" width="448" caption="Penyerahan Hadiah dari pihak Danamon Awards ( Doc: Pri )"]

14149836181400445912
14149836181400445912
[/caption]

Ajang DanamonAwards bukan tujuan utama kami, tapi hanyalah sebuah jembatan emas agar Sanusi bisa terkoneksi dan terbaca oleh dunia global. Terbaca oleh media. Terbaca oleh pemerintah khususnya kementerian pertanian. Penghargaan dan pengakuan Danamon Awards yang mempunyai lima juri yang kredibel dan pakar dibidangnya menjadi pengakuan yang kuat bagi kesuksesan seorang Sanusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun