Tidak gentar meski ditentang banyak orang
Masih jelas dalam ingatan saya ketika MPR, institusi tertinggi di Indonesia yang memiliki wewenang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, menolak pidato pertanggungjawaban Eyang (terkait masalah referendum Timor Timur), Eyang secara berani dan ksatria mengundurkan diri dari pemilihan Presiden yang baru pada tahun 1999.
Keputusan ini juga dimaksudkan sebagai pendidikan politik dari arti sebuah demokrasi, dan menurut saya itu adalah keputusan yang tepat.
 Sifat tersebut telah memupuk suatu keyakinan dalam diri saya. Selama keyakinan masih menjadi pedoman, selama kebenaran masih menjadi acuan, dan selama kemaslahatan umat masih menjadi tujuan, maka cemooh dan halangan takkan berarti apa-apa. Inilah sifat Eyang yang paling saya kagumi. Dan sesungguhnya Indonesia adalah negara yang sangat merugi karena melepaskan putra bangsa yang begitu berharga.
Sosok yang penuh dengan pencapaian Prestasi
Prestasi yang telah Eyang torehkan, kini tengah menjadi salah satu tujuan hidup saya. Menjadi orang yang sukses dan berguna bagi bangsa, agama, negara dan keluarga. Mendarmabhaktikan apa yang kita miliki demi kejayaan negara dan bangsa kita tercinta. Eyang, inilah curahan hati saya. Semoga menjadi energi postif untuk berbuat yang terbaik buat Indonesia, sesuai dengan bidang pekerjaan saya. Sekali lagi saya ucapkan selamat ulang tahun ke 80, semoga Eyang tetap sehat sehingga bisa selalu memberi motivasi dan  inspirasi buat kita semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Surakarta, 19 Mei 2016
Cucumu
"Naskah ini diikutkan dalam lomba penulisan  Letters to Habibie menyambut ulang tahun Habibie ke - 80 tahun"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H