Mohon tunggu...
Rusdi El Umar
Rusdi El Umar Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Batang-Batang

Sang petualang yang masih terus mencari hakikat kehidupan rusdiumar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fetish: Kelainan Orientasi Seksual

27 September 2022   12:09 Diperbarui: 27 September 2022   12:13 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nekrofilia, yaitu kelainan orentasi seks dengan cara berhubungan badan dengan mayat. Parafilia jenis ini jarang ditemukan atau diungkap ke muka umum.

Zoofilia, yairu kelainan orientasi seks dengan cara berhububgan badan dengan binatang. Tak sebatas kontak fisik, parafilia jenis ini juga menjalin hubungan emosi dengan binantang tertentu.

Beastiality, yaitu kelainan seks dengan cara melakukan hubungan seks dengan binantang. Tetapi, pada pelaku kelainan ini tidak sampai menjalin hubungan emosi. Tetapi hanya sebatas melakukan kontak fisik.

Parafilia (Fetish)

Salah satu kelainan orientasi seks adalah fetish (dalam KBBI ditulis fetis, tanpa h). Fetish adalah kelainan orientasi seksual terhadap benda mati atau hidup. Seperti kasus Gilang, merasakan kepuasan seks dengan cara melihat seseorang yang dibungkus kain jarik. Maka kasus ini dianggap sebagai fetish terhadap kain jarik.

Termasuk parafilia fetish adalah seseorang yang merasakan kepuasan atas hal-hal yang berhubungan dengan wanita. Seperti rambut, kaki, tangan, pakaian dalam wanita, BH, dan lain sebagainya. Jadi tidak heran kalau kita terkadang mendengar ada seseorang yang khusu mencuri pakaian dalam wanita. Hal ini karena dengan cara melihat, memegang, atau bahkan memeluk barang sensored tersebut merasakan kepuasan seksual.

Parafilia fetish memang tidak dapat dijangkau oleh akal sehat. Logika kepuasan seksual dengan benda-benda tertentu yang tidak etis. Tetapi bagi sebagian orang yang mengidap penyakit ini, hal tersebut dianggap biasa. Sehingga pelaku terhadap orientasi kealinan ini merasa berbuat hal yang normatif.

Fetish dan Penyakit Mental

Menurut Dr. Beng Yeong Ng (www.doctorxdentist.com), kelainan fetisisme adalah ketertarikan seksual yang kuat terhadap objek mati atau bagian tubuh yang secara tradisional tidak terlihat seksual, yang disertai dengan kesulitan dan gangguan klinis yang signifikan. Istilah "fetisisme" berasal dari feitico, kata dalam bahasa portugis, yang berarti "daya tarik berlebihan."

Kebanyakan individu merasa suatu bagian non-genital tubuh sangat menarik, ini mengindikasikan tingkatan fetisisme yang normal dari seksualitas manusia. Akan tetapi, rangsangan fetisisme dapat menjadi masalah jika mengganggu fungsi seksual normal atau fungsi sosial, atau ketika rangsang seksual tidak mungkin terjadi tanpa objek fetish tersebut.

Laboratorium Psikofisiologi Seksual Universitas Texas membuat daftar pilihan perawatan psikoterapi yang umum untuk semua gangguan parafilia termasuk terapi aversi, rekondisi orgasme, dan sesititasi tersembunyi. Kerangka pengobatan ini masuk ke dalam terapi kognitif perilaku (CBT). Lebih kepada masalah pembenahan perilaku penderita sehingga dapat kembali normal pada orientasi seksual yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun