"Mau ke masjid," jawabku pendek.
"Tumben,.."
"Aku tak mau kehilangan semua mataku," jawaban lintas adanya.
Aku terus saja melangkah. Aku tidak hiraukan cekikikan istriku. Entah itu gurauan, entah itu hinaan. Aku tidak peduli. Aku mantap melangkah. Ke masjid yang begitu megah. Aku tiba-tiba rindu pada-Nya.
Khusyuk aku bermunajat pada Tuhan. Agar hidupku bahagia. Biar adaku bermanfaat. Aku meminta dengan sungguh. Agar mataku yang sebelah tidak lagi hilang. Aku menyesal dan bertobat atas perbuatan naifku di masa lalu.
Selepas shalat Subuh berjamaah, aku beranjak pulang. Aku terkejut begitu sangat.
"Mataku. Mataku yang satunya hilang lagi? Mana mataku?"
Â
Madura, 07/02/2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H