C). Satisfaction, dalam hal media membuktikan bahwa apa yang dikomunikasikan itu benar.
d). Visualisasi (Visualisasi), Komunikator memberikan bukti yang lebih konkrit agar komunikator juga dapat bersaksi.
e). Bertindak (action), komunikator mendorong komunikator untuk bertindak positif, yaitu. untuk mengimplementasikan pesan yang datang dari media.
      Komunikasi yang efektif berarti pengirim dan komunikator dapat memahami pesan secara setara. Itulah sebabnya orang-orang dalam bahasa asing berbicara tentang komunikasi yang berkelanjutan, yaitu kedua pihak komunikasi memahami pesan apa yang sedang disampaikan. Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, komunikasi yang efektif ditandai dengan pengertian, dapat menimbulkan kegembiraan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik dan akhirnya menimbulkan tindakan.
      Agar komunikasi menjadi efektif, perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi. Menurut Scoot M Cultip dan Allen dalam bukunya Effective Public Relations, faktor-faktor tersebut disebut dengan The Seven Communications, sebagai berikut:
1. Kredibilitas
      Kredibilitas terkait erat dengan kepercayaan. Seorang komunikator yang baik harus kredibel agar pesan yang akan dikirim tepat sasaran. Beberapa hal terkait dengan kredibilitas, seperti kualifikasi atau kompetensi seseorang. Misalnya, seorang dokter dianggap kredibel jika menyampaikan topik kesehatan.
2. Konteks
      Konteks ialah kondisi yang mendukung komunikasi. Agar komunikasi menjadi efektif, konteks yang tepat menarik perhatian komunikator.
3. Konten
      Isi pesan ialah materi atau materi inti dari apa yang disampaikan kepada khalayak. Komunikasi diperkuat ketika isi pesan mencakup sesuatu yang bermakna dan penting yang harus diketahui oleh komunikator.
4. Kejelasan
      Pesan yang jelas dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda merupakan kunci keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi merupakan masalah penting yang dapat mengurangi dan menghindari resiko kesalahpahaman di pihak komunikator.
5. kontinuitas dan konsistensi
      Agar komunikasi berhasil, pesan atau informasi harus disampaikan secara terus menerus atau terus menerus. Misalnya, pesan pemerintah yang menganjurkan masyarakat untuk menggunakan angkutan umum daripada kendaraan pribadi harus selalu disampaikan secara terus menerus melalui berbagai media agar pesan tersebut dapat tertanam dalam benak masyarakat dan mempengaruhi perilaku masyarakat.
6. Kemampuan Penonton
      Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila penerima pesan memahami dan melakukan apa yang terkandung dalam isi pesan tersebut. Dalam hal ini, tingkat pemahaman seseorang bisa berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor seperti latar belakang pendidikan, usia atau status sosial.