Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

20 Penyair Indonesia Siap Melawan Korupsi

5 Desember 2016   14:53 Diperbarui: 5 Desember 2016   23:22 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok PMK : KONNAS Puisi Menolak Korupsi

Komunitas ini telah berjalan sejak tahun 2013 lalu, kini sudah semakin berkembang dengan tergabungnya para penyair se-Nusantara, gerakan ini mengambil posisi sebagai gerakan kultur, bersifat nirbala, independen, dan mandiri. Gerakan PMK merupakan ide dari Heru Mugiarso seorang penyair asal Semarang. Yang bertujuan sebagai sarana mempresentasikan seruan moral kepada masyarakat, agar secara filosofis dan praktis turut mewaspadai munculnya mental korupsi sejak dini serta mencegah perilaku korup yang lebih akut.

Gerakan ini telah menerbitkan sejumlah antologi puisi, merangkum karya para penyair dari berbagai daerah, usia, dan kecenderungan puitika. Setelah proses seleksi dan penyuntingan, karya-karya tersebut terbit dalam Antologi Puisi Menolak Korupsi (melibatkan 85 penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, Mei 2013), Antologi Puisi Menolak Korupsi 2a (melibatkan 99 penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, September 2013), Antologi Puisi Menolak Korupsi 2b (melibatkan 98 penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, September 2013), Antologi Puisi Menolak Korupsi 3;Pelajar Indonesia Menggugat (melibatkan 286 pelajar, Penerbit Forum Sastra Surakarta, April 2014), Antologi Puisi Menolak Korupsi 4; EnsiklopegilaKoruptor! (melibatkan 175 penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, Mei 2015), serta Antologi Puisi Menolak Korupsi 5; Perempuan Menentang Korupsi! (melibatkan 100 perempan penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, Agustus 2015).

Dok PMK : KONNAS Puisi Menolak Korupsi
Dok PMK : KONNAS Puisi Menolak Korupsi
Dalam perkembangnya sampai saat ini PMK sudah melakukan roadshow sebanyak 40 kali diberbagai kota/provinsi, jadi tidak hanya sebatas menerbitkan karya saja tetapi juga bergerilya sampai ke daerah-daerah untuk melakukan penolakan terhadap korupsi dengan puisi.

Selain itu, Gerakan PMK yang sudah berjalan selama 3 tahun ini, juga telah melakukan evaluasi pada Konfrensi Nasional Gerakan Puisi Menolak Korupsi serta guna merefleksikan berbagai capaian gerakan tersebut ke depan, pada tanggal 6-7 Agustus 2016 lalu, di Semarang (Hotel Ungaran Cantik). Dengan Koordinator Tim Kerja saat itu adalah Hilda Rumambi yang bertemakan “Evaluasi dan Refleksi 3 Tahun Gerakan PMK” berisi diskusi yang menampilkan 38 Koordinator Road Show PMK dari berbagai kota di Indonesia sebagai pembicara.

Saya sendiri meskipun baru setahun tergabung dalam komunitas ini, juga turut berpartisipasi pada penerbitan antologi Puisi Menolak Korupsi yakni Antologi Puisi Menolak Korupsi 4; EnsiklopegilaKoruptor! (melibatkan 175 penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, Mei 2015), serta Antologi Puisi Menolak Korupsi 5; Perempuan Menentang Korupsi! (melibatkan 100 perempuan penyair, Penerbit Forum Sastra Surakarta, Agustus 2015.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Jika korupsi adalah sebuah kejahatan besar , maka kita harus memberantasnya dengan cara yang luar biasa pula, dengan melakukan gerakan-gerakan lintas profesi sehingga terjalin kolaborasi antar semua kalangan masyarakat dengan miliki tujuan yang sama yakni guna pencegahan korupsi dini serta membentuk generasi bangsa yang bermoral, bersih dan kreatif.

 

Salam

Satu Hati Tolak Korupsi

Roesda Leikawa- Laskar PMK Ambon

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun