Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Untung Sangaji Prihatin: Layanan Kesehatan dan Fasilitas Pendidikan di Pulau Manipa Tidak Merata

12 Juni 2016   00:03 Diperbarui: 12 Juni 2016   10:48 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
US bersama masyarakat Dusun Labuan Timur

Mestinya guru honor tersebut diperhatikan kapasitasnya dan juga menyediakan fasilitas yang lengkap pada sekolah sehingga bisa menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2003 pada Pasal 41 ayat 3 yang menyatakan bahwa:

“Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan dengan pendidik dan tenaga pendidik yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu.”

Pada saat melakukan dialog, Salah seorang warga yang berinisial AK juga mengisahkan bahwa dirinya telah menjadi guru honor selama 20 tahun dikampung halamanya sendiri, dengan gaji yang didapat perbulan sebesar Rp.300.000, ini mungkin tidak cukup untuk biaya hidup sehari-harinya. Maka dia pun harus mencari pekerjaan sampingan dengan cara bernelayan. Tenaga Honorer seperti AK mestinya sudah bisa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Dialog US bersama masyarakat Dusun Labuan Timur
Dialog US bersama masyarakat Dusun Labuan Timur
Melihat kondisi tersebut khususnya pelayanan kesehatan yang perlu diprioritaskan, karena tidak ada puskesmas keliling, Untung Sangaji mengatakatakan “ kita harus buat puskesmas keliling yang sifatnya kapal, jadi jangan menunggu berita ada orang sakit, tapi datangi saja puskesmas dengan dokter dan suster untuk pergi melayani masyarakat, jangan menunggu bola tapi harus pergi menjemput bola, itu akan kita lalui dengan baik”.Terangnya.

Dia berharap agar layanan kesehatan tidak harus menunggu ada orang sakit, tetapi sebisa mungkin memberi pelayanan dengan cara datangi masyarakat, khususnya daerah yang jauh dari pusat perkotaan.

Menggunakan Jonson Tempel menuju Pulau Manipa
Menggunakan Jonson Tempel menuju Pulau Manipa
Begitulah potret masyarakat di Indonesia, masih banyak daerah yang belum terpantau sepenuhnya, terlebihnya di daerah timur Indonesia dimana layanan pendidikan dan kesehatan masih jauh dari harapan, jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Ketidak sediaanya layanan kesehatan dan penyediaan fasilitas pendidikan yang kurang baik merupakan bentuk ketidak perdulian Pemerintah terhadap sumber daya manusia di Negeri ini. [russ]



Salam

R. Leikawa - Kompasianer Amboina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun