Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengenang Bapak yang Telah Tiada

17 Februari 2016   13:31 Diperbarui: 17 Februari 2016   14:18 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak menjadi mahasiswi saya jarang pulang kerumah, karena lebih banyak aktif di beberapa organisasi Intra dan ekstra kampus, selain  sibuk jadi aktivis kampus saya juga sibuk mengajar di Yayasan Al-Wathan Ambon dan juga memberi kursus computer pada Yayasan Puslatmi Inovasi milik Pengurus Muhammadiyah Maluku. Kesibukan itulah yang menggangu kuliah saya, hingga saya mengalami keterlambatan untuk menawarkan mata kuliah wajib KKN (Kuliah Kerja Nyata).

Tahun 2008, barulah saya bisa melaksanakan KKN, salah satu mata kuliah yang menjadi prasyarat untuk mengusulkan proposal penilitian. Hal itu saya sampaikan pada Bapak, dan tahukan anda, saya melihat pancaran kebahagiaan tergambar di raut wajahnya, beliau tersenyum bahagia dan langsung mengajak  saya belanja perlengkapan KKN, itu untuk pertama kalinya saya diajak oleh Bapak jalan-jalan sambil belanja, saking bahagianya bapak itu sampai bilang gini, “Rus mau perlu apa untuk KKN bilang saja, nanti Bapak beli semuanya”,. Ach saya begitu terharu, padahal lokasi penempatan KKN belum juga ditentukan oleh pihak kampus.

Bapak begitu semangatnya membeli keperluan saya selama sebulan. Mungkin dalam benaknya saya akan ditempatkan pada Kabupaten yang jauh dari pusat kota, ech ternyata hasil yang kami lihat dari deretan daftar mahasiswa KKN, nama saya tercantum di wilayah Teluk Ambon saja, tepatnya Desa Nania yang tak jauh dari Kampus kami, kurang lebih 20 menit lamanya jika menggunakan angkutan umum.

Satu hal lagi yang paling saya ingat kebaikan Bapak itu, jika saya pulang kerumah sering ngajak teman-teman aktivis untuk main bahkan sampai nginap, Bapak itu senang sekali kalau saya datang ngajak teman, terkadang beliau suka nitip pesan ke teman-teman, “nanti jagain rus e”,. Nah kayak gitu cara Bapak perlihatkan cintanya, beliau suka nitip saya ke teman-teman biar saya dijagain. Kadang sebel juga dianggap seperti anak kecil.  Meski demikian, Bapak, Ibu dan Kakak selalu memberi dukungan  pada saya.

Jadi Fansnya Bapak

Usai menyelesaikan KKN  saya tidak langsung mengusulkan proposal penelitian, jiwa dan pikiran saya masih muter-muter diluar kampus, buat kegiatan organisasi, punya kerja sampingan di sekolah dan lembaga kursus komputer. Karena saya tipe orang yang tidak bisa jadi mahasiswa saja, saya suka hal-hal baru penuh petualangan. Hingga pada tahun 2010 saya coba lagi profesi baru, ya hitung-hitung cari pengalaman, kebetulan ada salah satu media cetak di Ambon yang buka lowongan kerja, namanya Korang Spektrum Maluku, Alhamdulillah saya diterima, dan sejak saat itu Bapak mulai suka dengan tulisan saya.

Kalau pulang kerumah, Bapak itu pasti nanya, “mana korang?, mana beritamu?”, dan saya pun menunjuk di halaman sekian, padahal tulisan saya tidak begitu bagus, karena masih jadi pemula juga, mungkin bapak suka cara saya, beliau juga  memberi dukungan, jika ada hal-hal baru Bapak sering bilang, “coba kamu buat tulisannya lalu muat di media” . Bapak tidak hanya memberi dukungan pada hoby saya saja, tapi juga memberi dukungan dan kepercayaan pada siapa saya berteman, Kalau ada teman-teman wartawan dan fotografer  yang main kerumah, Bapak pasti senang, bahkan pernah bilang teman-teman saya itu istimewa (ach  Bapak itu lucu ya..?).

Pesan Bapak Yang Tidak Terlupakan

Waktu pun berlalu, sampai tahun 2011 saya dapat gelar Sarjana Sains (S.Si.,), Dua bulan setelah digelarnya acara wisuda saya ditawarkan untuk kerja pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Leihitu sebagai Sekertaris, awalnya saya agak ragu untuk terima tawaran tersebut, namun setelah saya diskusikan dengan kedua orang tua ternyata mereka menyetujuinya, saat itu Bapak berpesan untuk bekerja dengan hati, jujur serta utamakan hak orang banyak. Saya pun langsung mengajukkan surat pengunduran diri saya sebagai wartawan dari Korang Spektrum Maluku.

Kurang lebih setahun saya bekerja sebagai sekertaris UPK di PNPM Mandiri Perdesaan, saya dipromosikan oleh Fasilitator untuk bisa ikut seleksi Asisten Manajemen Informasi Sistem di PNPM Mandiri tingkat Kabupaten, alhasil saya lolos juga dan pada September 2012 saya langsung dapat Surat Perintah Kerja (SPK) di Kabupaten Maluku Tengah. Saya pun harus meninggalkan orang tua dan teman-teman di Ambon.

Beruntung hanya 11 bulan saya bertugas di Kabupaten Maluku Tengah, karena pada saat itu saya kembali di promosikan oleh seorang teman yang kebetulan adalah salah satu penanggung jawab dari PT. Innerindo sebagai Perusahaan Penggelola Administrasi untuk Kantor Konsultan PNPM Generasi Sehat dan Cerdas Provinsi Maluku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun