Dia sering stalking ponsel milik pasangan, mulai dari pesan, panggilan, dan media sosialnya.
Dia rela meluangkan waktu konstan untuk mengontrol aktivitas pasanganya. Jika dia menemukan sesuatu yang dinilai tidak sejalan dengan keinginanya, Anda akan di bombardir pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan. Meski Anda menjawab dengan apa adanya, namun pribadi yang over protective tak mudah mempercayainya.
Berbagai cara dia lakukan mencari dan mengamati apapun yang dilakukan pasanganya baik secara online atau offline. Tujuannya mencari kartu "truf" untuk senjata menyudutkan jika terjadi hal yang tak disenanginya. Meski hal yang remeh-temeh sekalipun.
Cemburu yang melampaui batas dan dibumbui dengan rasa insecure berlebih. Dia akan berusaha menjauhkan pasanganya dari orang-orang yang dianggap sebagai ancaman karena takut identitas karakter aslinya terbongkar.
Secara nalar sehat perilaku ini begitu ekstrem jauh dari kata logis. Merampas ruang pasangan untuk tumbuh dan berkembang dengan sendirinya.
Cinta penuh kepercayaan, sedangkan obsesi penuh kecurigaan
Perilaku ini seringkali dibungkus berbagai cara untuk menunjukkan rasa sayang atau peduli terhadap pasangan. Perilaku posesif bukanlah fondasi dari rasa sayang, tetapi rasa takut dan rendahnya kepercayaan diri. Sehingga mereka rata-rata tidak berperilaku sewajarnya dan cenderung tidak mau bersaing secara sehat.
Umumnya orang yang over protective tidak merasa bahwa dirinya berlebihan memperlakukan pasanganya. Pun orang-orang yang ada di sekelilingnya juga tidak menyadari sifat ini.Â
Mencintai tanpa adanya keselarasan memahami esensi cinta justru akan kehilangan makna. Cinta selalu mencari ruang ke mana hati akan tertambat. Cinta itu keikhlasan dan kedewasaan.Â
Sikap dewasa sendiri mempengaruhi cara berpikir, berperilaku, dan juga cara mencintai. Bagaimana menempatkan posisi sesuai porsi, tidak mendominasi karena tahu akan merongrong keharmonisan yang menjadi ujung tombak kelangsungan sebuah hubungan.
Referensi; satu, dua, tiga, empat