Mohon tunggu...
Ruri Prattycia
Ruri Prattycia Mohon Tunggu... Lainnya - baru memulai menulis

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Sosiologi dan Perkembangannya dalam Era Digital

30 Oktober 2022   21:17 Diperbarui: 30 Oktober 2022   21:26 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: ekonomibisnis.com)

Ruri Prattycia

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

prattyciaruri@gmail.com

PENDAHULUAN

Globalisasi membawa perubahan yang sangat pesat dan cepat terutama pada bidang teknologi yang memberi dampak kepada semua aspek kehidupan. Atas dasar kebutuhan yang bertambah, membuat manusia melakukan inovasi baru untuk kehidupannya. Revolusi industri 4.0 menjadi penyebab adanya kemajuan komputerisasi data, internet, smartphone, dan lainnya. 

Perubahan kecanggihan teknologi dan internet menjadikan manusia sebagai makhluk yang dikenal dengan internet of things karena ketergantungannya dengan internet. Adanya teknologi dan  internet akan memudahkan kehidupan manusia untuk menjalankan aktivitasnya. Seperti halnya pada bidang pendidikan yang terciptanya e-learning yang membantu dalam belajar mengajar.

Sambutan digitalisasi untuk menggambarkan perkembangan sekarang tidak bisa dihindari. Dunia yang berada di ruang lain itu dikenal pula sebagai dunia digital, dan karenanya banyak pula yang menamakan era ini sebagai era digital. Penamaan digital itu sendiri berhubungan dengan penemuan bilangan digital (biner) yang memungkinkan pengiriman data dan informasi menjadi semakin cepat (Tendi, 2016: 137).

Trasformasi digital memanfaatkan teknologi digital baru sebagai model aktivitas dan transaksi sehingga muncul industri bidang internet dan teknologi informasi lainnya (Danuri, 2019:118). Banyak negara-negara yang sudah mulai menerapkan transformasi digital seperti halnya Jepang, Amerika Utara, China dan yang lainnya. Perubahan adanya teknologi yang semakin berkembang akan menciptakan kehidupan manusia yang serba praktis dan membawa dampak yang positif maupun negatif bagi penggunanya.

Teknologi dan internet juga dapat digunakan secara positif dan membantu manusia seperti halnya mencari bahan pembelajaran, menambah wawasan atau pengetahuan yang lebih luas, dan sebagai media pembelajaran yang menarik perhatian Namun tak jarang juga terdapat manusia yang "diperbudak" oleh adanya teknologi digital. 

Permasalahan-permasalahan yang dirasakan bidang pendidikan dengan adanya teknologi digital cukup riskan. Mulai adanya cyberbullying, penyalahgunaan akses belajar, dan berkurangnya kualitas belajar peserta didik. Teknologi digital bukanlah ancaman sangat serius bagi manusia, namun jika manusia itu dapat memanfaatkannya dengan benar maka teknologi digital akan membawa pengaruh baik.

Tetapi jika permasalahan tersebut tidak ditangani dengan cepat, akan menjadi boomerang bagi pendidikan Indonesia. Seperti halnya pada tujuan utama pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu "pendidikan nasional berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan  bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu,  sehat,  cakap,  kreatif, mandiri, dan  menjadi warga negara yang demokratis dan  bertanggung jawab" (Kemndikbud: 2003). Tujuan dari pendidikan inilah yang akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Bentuk dari perkembangan teknologi dan digitalisasi pada pendidikan sekarang ini dirasakan juga pada salah satu ilmu sosial yang ada, yaitu sosiologi.

Sosiologi sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial sudah ada setelah ilmu alam dan ilmu sosial hadir, hal ini ditandai dengan adanya perubahan masyarakat di masa sebelum masehi. Munculnya sosiologi sebagai ilmu merupakan hasil proses empiricall-historis dan perkembangan pemikiran filosofis yang melatarbelakangi situasi sosial politik di Eropa Barat abad 15 sampai 18.

Teknologi juga memberi pengaruh kepada ilmu sosiologi sehingga menjadikan banyak ilmuwan yang mengkaji hubungan teknologi dengan sosiologi di era digital. Perlu diketahui bahwasannya sosiologi berbasis digital telah ada sejak tahun 2012 dan tahun 2015 Deborah Lupton seorang sosiolog Australia menerbitkan buku yang berjudul Sosiologi Digital. Maka dari itu perlunya pengkajian penting akan perubahan serta transformasi sosiologi dalam menghadapi era digital.

BAGIAN (TEMUAN DAN ANLISIS)

Sosiologi mengalami perkembangannya dari zaman ke zaman dan dibagi menjadi beberapa periode, yakni :

  • Perkembangan awal : Socrates, Plato dan Aristoteles menganggap bahwa masyarakat terbentuk begitu saja tanpa adanya sesuatu yang merubahnya. Sepertinya perkembangan dan kemunduran yang dialami masyarakat, kemakmuran dan krisispun menjadi permasalahan yang tidak dapat dihindari. Namun pemikir seperti Agustinus, Avicenna dan Thomas Aquinas membahas bahwa nasib masyarakat harus diterima sebagai bagian dari kehendak ilahi, karena sebagai manusia kita tidak dapat mengetahui dan menentukan apa yang akan terjadi. Pada periode ini perubahan masyarakat belum terpikirkan.
  • Abad pencerahan (Rintisan Kelahiran Sosiologi) : abad 17 meruoakan abad perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan berpengaruh pada perubahan masyarakat. periode ini mulai terjadi bahwa perubahan yang ada di masyarakat dapat dijelaskan secara rasional. Sehingga metode ilmiah muncul untuk mengamati masyarakat.
  • Abad revolusi (Pemicu Lahirnya Sosiologi) : di abad ke-18 terjadi perubahan revolusioner yang terjadi secara cepat dan membuat struktur masyarakat menjadi berubah. Pada abad 18 ini erjadi tiga revolusi besar yakni revolusi Amerika yang ditandai dengan didirikan negara republik di Amerika Utara yang sistem pemerintahannya demokratis, revolusi industri ditandai perubahan besar dalam bidang produksi (tenaga manusia menjadi tenaga mesin) dan pengaruh kelas sosial (borjuis dan proletar), dan revolusi Prancis.
  • Kelahiran sosiologi :  Sosiologi muncul diabad 19 yang digagas oleh Aguste Comte. Di abad ini para ilmuwan mulai menyadari kondisi dan perubahan sosial secara khusus. Aguste Comte dalam buku Course de Philosophie Positive yang membahas mengenai masyarakat dengan pendekatan khususnya.
  • Kelahiran sosiologi modern : perkembangan sosiologi sangat pesat di Amerika dikarenakan adanya gejolak sosial di abad ke-20 M. Banyak para imigran yang datang ke Amerika, munculnya industri baru, tingkat kriminalitas yang tinggi, kerusuhan dan tuntutan hak wanita dan kaum buruh. Melihat hal itu, para ilmuwan berpikir bahwa pendekatan sosiologi lama sudah tidak relevan dengan yang terjadi saat itu.

Selain dari perkembangan sosiologi tersebut, terdapat sebutan baru bagi sosiologi sekarang ini, yaitu adanya sosiologi digital. Dalam bidang pendidikan transformasi sosiologi di era digital mempersiapkan peserta didik untuk lebih memahami dan mengerti penggunaan teknologi dalam proses belajar. Dengan hal itu, pendidikan akan mengajarkan mengenai keterampilan khusus yang berguna bagi masa depan.

Maka, dalam pembelajaran sosiologi harus bertransformasi untuk memenuhi kebutuhan itu. Menurut Deborah Lupton sosiologi digital adalah pengejawantahan karakterstik kumulatif sosiologi karena berkembang meluas dari konsep sosiologi cyber dan menekankan empat konsep sosiologi digital yaitu :

  • Proffesional digital practice atau praktik profesional digital : Penggunaannya ini bersifat digital untuk aktivitas yang sifatnya profesional seperti pengajaran virtual dan lainnya
  • Analyses of digital technology atau analisis teknologi digital : Pemahaman akan penggunaan media digital oleh inidvidu untuk mengatur konsep diri dan relasi sosial
  • Digital data analysis atau analisis data digital : Pemanfaatan data digital untu riset, penelitian sosial
  • Critical digital sociology atau sosiologi digital kritis : Segala sesuatu yang didapatkan dari digitak dipergunakan dengan bijak dan kritis. (Lupton, 2015:4-16).

Istilah sosiologi digital pertama kali diketahui dikarenakan tulisan ilmiah sosiolog Amerika, Jonathan R. Wyann (2009) yang meilihat bahwa antara teknologi dan sosiologi terdapat sebuah keterkaitan yang jelas dan juga membicarakan mengenai trik dan cara dalam teknologi digital yang dimanfaatkan dalam penelitian dan pengajaran (Tendi dalam Jonathan, 2009).

Sosiologi digital dalam pengajaran hakikatnya digunakan oleh para pendidik agar menciptakan pembelajaran yang lebih inovasi dan kreatif. Tuntutan itulah yang membuat para pendidik harus selalu meng-upgrade dirinya agar tidak ketinggalan zaman sehingga mampu menjadi guru yang profesional. 

Pada abad 21 pun guru teknologi menjadi pernanan penting untuk mengajar. Karena sistem e-learning yang sudah dijalankan, sistem ujian berbasis komputer melalui aplikasi tertentu, penggunaan laptop dan proyektor di kelas menjadi kemampuan dan ketrampilan yang harus dimiliki.

Selain itu, abad 21 siswa juga dituntut untuk meningatkan kreativitas dan menghasilkan inovasi, berpikir kritis, rasa ingin tahu yang tinggi, dapat memcahkan masalah yang dihadapi, memiliki rasa kepekaan sosial dan peduli antar sesama, dapat berkomunikasi yang baik dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, dapat bekerjasama dan berkolaborasi dengan orang lain dalam tataran lokal, nasional dan global. Melalui era digital akan semakin membantu untuk menciptakan tuntutan dari pendidikan abad 21.

Era digital menjadikan sosiologi semakin berkembang dikarenakan banyak permasalahan yang dapat ditemukan dan dianalisis melalui digital. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi yang semakin tidak terbatas ruang dan waktu. Hasil penelitian dari permasalahan yang ada juga dapat memanfaatkan platform digital untuk menyebarluaskannya.

SIMPULAN

Transfrmasi digital membawa perubahan yang pesat dan cepat dalam dunia teknologi. Trasformasi digital memanfaatkan teknologi digital baru sebagai model aktivitas dan transaksi sehingga muncul industri bidang internet dan teknologi informasi lainnya. Sehingga hal ini memudahkan kehidupan manusia agar lebih efisien. Dampak dari adanya transformasi digital juga dirasakan oleh bidang pendidikan.

Bentuk dari perkembangan teknologi dan digitalisasi pada pendidikan yang menyebabkan adanya e-learning sekarang ini dirasakan juga pada salah satu ilmu sosial yang ada, yaitu sosiologi. Sosiologi sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial sudah ada setelah ilmu alam dan ilmu sosial hadir, hal ini ditandai dengan adanya perubahan masyarakat di masa sebelum masehi.

Perkembangan sosiologi dari perkembangan awal sosiologi, abad pencerahan, abad revolusi, kelahiran sosiologi, dan kelahiran sosiologi modern menjadi proses munculnya sosiologi digital akibat dari perkembangan teknologi. Menurut Deborah Lupton sosiologi digital adalah pengejawantahan karakterstik kumulatif sosiologi karena berkembang meluas dari konsep sosiologi cyber dan menekankan empat konsep sosiologi digital seperti Proffesional digital practice, Analyses of digital technology, Digital data analysis, dan Critical digital sociology.

Namun perlu diketahui bahwa sosiologi digital telah ada di tahun 2009 yang dikenalkan karena tulisan Jonathan R. Wyann. Sosiologi digital dalam pengajaran hakikatnya digunakan oleh para pendidik agar menciptakan pembelajaran yang lebih inovasi dan kreatif yang sesuai dengan keterampilan pendidikan abad 21. Hal ini juga dirasakan oleh peserta didik yang dtuntut pada pendidikan abad 21 dengan menimbang beberapa hal yang menjadi pemicunya.

DAFTAR PUSTAKA

Danuri, Muhamad. 2019. "Perkembangan dan Transformasi Teknologi Digital". Jurnal INFOKAM No.II. Semarang: AMIK Jakarta Teknologi Cipto Semarang.

Lupton, Deborah. 2012. "Digital Sociology: An Introduction". Sydney: University of Sidney.

Nursyifa, Aulia. 2019. "Transformasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0". Jurnal of Civics and Education Studies Vol.6 No.2. Tanggerang: Universitas Pamulang.

Tendi. 2016. "Sosiologi Digital: Suatu Paradigma Baru Dalam Kajian Ilmu Sosial". Sosio Didaktika: Social Science Education Journal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun