Mohon tunggu...
Ruri Andayani
Ruri Andayani Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya seorang penyintas kehidupan

Saya siapa yaa?

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Too Much Sit Will Kill Me

16 November 2019   20:57 Diperbarui: 16 November 2019   21:09 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sejalan dengan itu, banyak minum air putih juga sangat disarankan, bahkan ketika aktivitas duduk --apalagi di ruang berpendingin udara-- membuat tak mudah haus. Padahal, tanpa sadar, tubuh mungkin saja mengalami kekurangan cairan (dehidrasi) yang dapat menyebabkan otak sulit berkonsentrasi dan berpikir. Jika sudah begitu, tingkat kewaspadaan dapat menurun yang dapat mengancam keselamatan kerja.

Semua mudah dikatakan, namun tidak untuk dilakukan, setidaknya bagi saya. Apalagi saya paling sulit setia pada konsistensi. Kalau sudah begitu, alih-alih mengupayakan pola makan dan hidup sehat, saya kadang lebih mengandalkan multivitamin atau suplemen, terutama berharap bahwa ini dapat mengganjal kemungkinan kekurangan vitamin atau gizi.

Akan tetapi, segencar apapun usaha kita menjaga kesehatan, entah kenapa ada saat sakit tak bisa dihindari. Suatu waktu saya merasa sudah menjaga kesehatan semaksimal mungkin: rajin minum air, tidur cukup, hingga rutin minum multivitamin (salahnya, olah raga tetap jarang) tapi entah kenapa sakit tetap saja datang.

Suatu kali seorang internis pernah memvonis saya mengalami psikosomatis. Kupikir tadinya dokter ini tak punya kemampuan saja mendiagnosis dan menyembuhkan penyakit saya sehingga mengambinghitamkan psikosomatis. Dengan begitu dia enak saja sekadar menyuruh saya agar tidak stress.

Tapi diam-diam saya mengakui bahwa saya memang stress cukup berat pada pekerjaan saya waktu itu sampai membutuhkan dana lumayan besar untuk upaya penyembuhannya. Kira-kira butuh setahun bagi saya untuk pulih benar dari sakit tersebut.

Seramnya, ini bukan pertamakali saya mengalami penyakit-penyakit aneh yang  susah sembuh begitu. Belajar dari pengalaman tersebut, saya tahu bahwa saya sebenarnya butuh ikut asuransi.

Sun Medical Platinum

Salah satu yang menawarkan asuransi yang menarik karena mengkaver perlindungan kesehatan secara lengkap hingga usia 88 tahun adalah Sun Medical Platinum. Selain itu, asuransi ini juga merupakan asuransi kesehatan pertama di Indonesia yang menyediakan perawatan untuk efek samping kemoterapi dan terapi pendukung untuk pemulihan seperti terapi wicara serta terapi okupasi. Tanpa bermaksud menakuti namun untuk kewaspadaan, kita tahu bahwa belakangan ini penyakit kanker begitu "akrab" di kehidupan kita.

Mengutip dari laman resmi Sunlife, disebutkan bahwa asuransi kesehatan berstandar dunia ini merupakan asuransi tambahan yang didukung fasilitas jaminan asuransi di jaringan rumah sakit rekanan di seluruh dunia dengan kamar perawatan untuk satu orang. Dengan begitu, kenyamanan pasien peserta Sunlife Medical Platinum dan keluarganya akan terjamin.

Penggantian biaya perawatan dibayarkan sesuai tagihan sampai dengan Rp 7,5 miliar, termasuk perawatan berbiaya besar seperti ICU, operasi, cuci darah, dan perawatan kanker.

Selengkapnya mengenai keuntungan mengikuti Sunlife Medical Platinum adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun