Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kiprah 100 Hari Kabinet Prabowo-Gibran di Lingkup Pendidikan

26 Januari 2025   17:46 Diperbarui: 26 Januari 2025   20:13 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran Deep learning, metode pembelajaran Kurikulum merdeka. Gambar dari Detik.com

Sebagai guru SD  yang tinggal di kampung, tak banyak yang menjadi impian saya. Mendampingi murid dan menyaksikan mereka menjadi tumbuh lebih baik dari hari ke hari adalah kepuasan sendiri.

Misalnya, sebelumnya anaknya bendel, sekarang menjadi taat. Sebelumnya anak suka bolos sekarang menjadi rajin, sebelumnya suka bicara kasar menjadi lebih sopan, adalah perubahan perilaku yang membanggakan bagi kami sebagai guru.

Menjadi guru adalah pekerjaan utama karena dapat menanamkan karakter yang baik,  memberikan bekal dan pengetahuan yang nantinya dapat menjadi kunci kesuksesan saat mengemban amanah dan memegang kendali kekuasaan di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Jika ditanya bagaimana pendapat saya tentang pemerintahan Prabowo-Gibran di 100 hari kekuasaannya. Tentu jawabannya perspektif, karena seseorang akan mempunyai cara pandang terhadap kinerja pemerintahan berdasarkan apa yang dia lihat di sekelilingnya dan apa yang dia ketahui sesuai kapasitasnya.

Sebagai guru saya pun akan melihat dari sisi yang saya tahu, yaitu di lingkungan pendidikan. Sudah 100 hari Prabowo-Gibran melaksanakan tugas sebagai pimpinan sesuai dengan janji dan komitmennya saat kampanye.

Saat pergantian presiden secara otomatis kabinetnya juga ganti termasuk para menterinya. Jargon lama yang sudah dihafal para guru adalah ganti menteri ganti kurikulum. Bahkan saat ini Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sedang meluncurkan program dan strategi serta platfom  baru untuk para guru demi kemajuan Pendidikan.

Makan Bergizi Sehat (MBS)

Salah satu yang telah dijalankan pemerintah adalah Makan Bergizi Sehat, yang banyak menimbulkan polemik, pro dan kontra, baik dari masyarakat maupun dari pihak sekolah. Saya juga telah menulis tentang Makan Bergizi Gratis di kompassiana, pada tanggal 17 Januari 2025. https://www.kompasiana.com/ruriainiyah1775/678a06caed6415739b77dcb2/makan-bergizi-gratis-mbg-wujud-kepedulian-terhadap-siswa-kurang-mampu.

Menurut saya Makan Bergizi Sehat(MBG) sangat membantu bagi murid yang kurang mampu, karena mereka datang sekolah dalam keadaan perut kosong, hanya dengan bekal uang saku Rp. 5000,- sebagai pengganti sarapan.

Namun sangat berbeda nilai dan bobot Makan Bergizi Sehat bagi anak yang mampu secara finansial, mereka sudah terbiasa dengan selera makan, sehingga  orang tua bisa menyediakan sarapan sesuai dengan selera anak.

Kita tinggalkan pro dan kontra tentang Makan Bergizi Sehat(MBS), karena sampai saat ini masih menjadi issue bagi pemegang kebijakan. Saya akan membahas tentang bagaimana kurikulum Pendidikan ke depan?

7 kebiasaan Anak Indonesia hebat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun