Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berikut 4 Manfaat Panen Karya P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

21 Desember 2024   21:05 Diperbarui: 21 Desember 2024   21:05 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian hadiah lomba penulisan puisi dengan tegak bersambung. Dokpri

Di akhir semester Tahun Pelajaran 2024/2025 kami warga UPT SD Negeri Tunggulrejo melaksanakan gelar P5(Proyek Penguatan profil Pelajar Pancasila). Kegiatan ini sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak, karena mereka berkesempatan untuk menjual produk yang dimilikinya.

Sebelumnya kami menyampaikan kepada anak-anak untuk menjual produk dari olahan kedelai, karena ini adalah hasil proyek yang telah dilaksanakan dalam satu semester ini. Yaitu membuat tempe dan susu kedelai.

Sebelumnya pihak sekolah melalui rapat dewan guru menyepakati mengambil tema kewirausahaan dalam kegiatan P5. salah satunya membuat produk olahan dari bahan dasar kedelai. Sehingga diharapkan ketika gelar karya anak-anak membuat olahan berbahan dasar kedelai.

Seperti menjual sule, tempe, rempeyek, donat, bregedel, pudding dan aneka camilan lain yang menarik dan diminati anak-anak.

Sebelumnya kegiatan dibuka oleh Kepala sekolah, yang menyampaikan bahwa kegiatan gelar karya dengan tema kewirausahaan ini mengajarkan anak pandai berwirausaha, atau kreatif dalam berkarya

Sebelumnya kegiatan didahului dengan penyerahan hadiah  lomba menuliskan karya cipta puisi di canva dalam rangka Hari Guru Nasional(HGN)  tanggal 22 November 2024 yang lalu dan lomba menulis puisi dengan tulisan tegak bersambung dalam rangka Hari Ibu.

Pembagian hadiah lomba penulisan puisi dengan tegak bersambung. Dokpri
Pembagian hadiah lomba penulisan puisi dengan tegak bersambung. Dokpri

Kedua lomba tersebut sengaja dalam bentuk karya tulis dengan tujuan supaya anak akrab dengan literasi. Bahwa menulis puisi bukan hal yang sulit dilakukan, namun sebaliknya hal yang menyenangkan dan membahagiakan karena dengan menulis dapat mengungkapkan perasaan dalam hati.

Bersamaan dengan itu hadir pula semua wali murid kelas 1-6 untuk pengambilan rapor. Sehingga kegiatan P5 bisa dilaksanakan dengan meriah. Panen karya dengan berbagai macam produk yang dihasilkan anak bisa dinikmati dan dibeli oleh semua wali murid.

Banyak anak yang merasa senang dan puas karena barang dagangannya laris manis diborong ibu-ibu wali murid. "Bu Sule saya  habis", ujar Okta yang membawa 40 bungkus sule dengan harga Rp. 1000,- setiap kemasannya.

"Bu, rempeyek saya juga habis", ujar Olivia  yang membawa 30 bungkus dengan harga Rp.2500,- setiap bungkusnya. Mereka merasa senang dan tidak canggung saat harus menjual barang dagangannya. Ini mendidik anak untuk kuat mental dalam menjajakan dagangannya.

Sedangkan Reni juga membawa sule mengeluhkan dagangannya masih banyak, justru malu dan disembunyikan di kolong meja. Padahal jika dia tidak menyembunyikan dagangannya pasti habis, karena semua guru berkomitmen membeli dagangan anak-anak hingga tak tersisa.

Pembukaan Panen Karya di halaman sekolah. Dokpri
Pembukaan Panen Karya di halaman sekolah. Dokpri

Berikut manfaat diadakan gelar P5 tema kewirausahaan

Satu, penerapan pembelajaran berbasis pengalaman

Seperti ilustrasi di atas bahwa panen karya kali ini adalah menjual produk hasil olahan dari bahan dasar kedelai yang telah diproyeksikan. Sebelumnya sekolah mendatangkan nara sumber produsen tempe untuk memberikan pelatihan secara langsung bagaimana cara membuat tempe.

Pelaksanaan yang berlangsung secara maraton itu berhasil dengan sukses. Anak-anak mempraktikkan secara langsung setiap tahapannya. Mulai dari pemilihan kedelai, mensotir kedelai dengan kualitas yang baik. Kemudian melakukan perendaman selama 24 jam.

Esuk harinya dilakukan pengukusan selama 2 jam. Kemudian peragian dan yang terahir pengemasan. Kegiatan itu berlangsung secara maraton hingga menjadi tempe yang siap diolah. Hasil tempe yang sudah jadi selanjutnya digoreng dan dimakan bersama-sama. Bulan  berikutnya anak diajarkan bagaimana membuat susu kedelai hingga pengemasanya.

Konsep pembelajaran diatas sangat efektif karena anak mengalami proses belajar secara langsung, merefleksikan pengalaman dan menerapkan pengetahuan baru.

Arahan dari Ibu kepala sekolah tentang manfaat kewirausahaan. Dokpri
Arahan dari Ibu kepala sekolah tentang manfaat kewirausahaan. Dokpri

Dua, melatih mental anak dalam berbisnis

Pelaksanakan gelar karya dengan tema kewirausahaan secara tidak langsung melatih murid untuk berwirausaha. Dengan demikian mereka mengalami prosesnya walaupun masih dalam tahab belajar. Olahan jajanan yang sudah disiapkan dari rumah dijajakan pada meja yang sudah disiapkan anak-anak sendiri dalam bentuk bazar.

Usai mengambil rapot, bagi wali murid yang berminat dipersilahkan membeli aneka makanan yang siap dijajakan. Dengan demikian anak-anak secara langsung akan melakukan transaksi sebagai penjual. Di situlah mental anak akan teruji.

Ada dagangan yang laris manis dengan banyak peminat seperti yang dialami Okta dan Olivia, namun ada dagangan yang sepi peminat seperti yang dialami Reni. Secara tidak langsung melatih mental mereka menghadapi bisnis pergadangan.

Ini menjadi pelajaran berharga di masa yang akan datang, jika mereka menjadi pedagang atau pebisnis. Mulai bisa berpikir apa saja permintaan pasar supaya dagangannya laris manis.

Tiga, menumbuhkan kreativitas siswa

Dalam pelaksanaan pembelajaran P5 sekolah hanya melaksanakan dua proyek yaitu membuat tempe dan susu kedelai. Kita mengenalkan manfaat tanaman kedelai bagi kesehatan juga bagi perekonomian.

 Kedelai dengan tinggi protein bisa dibuat bermacam-macam olahan yang dapat dinikmati dengan bermacam-macam jenis makanan. Dari situlah anak-anak akan berpikir kreatif kira-kira apa saja yang  bisa mereka olah untuk menjadi panganan yang diminati anak-anak.

Ada yang mengolah pentol kedelai, bothok tempe, pentol tahu juga kroket kedelai. Tumbuhnya kreativitas inilah yang perlu diapresiasi  dari kami para guru dan warga sekolah.

Empat, meningkatkan kemampuan numerasi

Adanya panan karya yang digelar dalam bentuk bazar, secara otomatis akan terjadi transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli. Dalam transaksi tersebut anak akan belajar menghitung dari hasil jualannya.

Misalnya satu kemasan rempeyek dengan harga Rp.2000,- jika membeli 3 bungkus dengan uang sepuluh ribu rupiah, maka berapa sisa uang  harus dikembalikan. Hal ini melatih anak berpikir logis dan meningkatkan numerasi mereka.

Hal ini akan berlangsung terus hingga dagangan mereka habis, selanjutnya mereka akan menghitung keuntungan atau laba yang sudah diperoleh. Dimulai dari pendapatan yang diterima dikurangi dengan modal yang sudah dikeluarkan.

Demikianlah Bapak Ibu, gelar panen karya yang berlangsung di UPT SD Negeri Tunggulrejo, Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban Jawa Timur.  Walaupun sederhana namun kegiatan ini penuh makna bagi kami warga sekolah. 

Salam sehat selalu semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun