Ada dagangan yang laris manis dengan banyak peminat seperti yang dialami Okta dan Olivia, namun ada dagangan yang sepi peminat seperti yang dialami Reni. Secara tidak langsung melatih mental mereka menghadapi bisnis pergadangan.
Ini menjadi pelajaran berharga di masa yang akan datang, jika mereka menjadi pedagang atau pebisnis. Mulai bisa berpikir apa saja permintaan pasar supaya dagangannya laris manis.
Tiga, menumbuhkan kreativitas siswa
Dalam pelaksanaan pembelajaran P5 sekolah hanya melaksanakan dua proyek yaitu membuat tempe dan susu kedelai. Kita mengenalkan manfaat tanaman kedelai bagi kesehatan juga bagi perekonomian.
 Kedelai dengan tinggi protein bisa dibuat bermacam-macam olahan yang dapat dinikmati dengan bermacam-macam jenis makanan. Dari situlah anak-anak akan berpikir kreatif kira-kira apa saja yang  bisa mereka olah untuk menjadi panganan yang diminati anak-anak.
Ada yang mengolah pentol kedelai, bothok tempe, pentol tahu juga kroket kedelai. Tumbuhnya kreativitas inilah yang perlu diapresiasi  dari kami para guru dan warga sekolah.
Empat, meningkatkan kemampuan numerasi
Adanya panan karya yang digelar dalam bentuk bazar, secara otomatis akan terjadi transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli. Dalam transaksi tersebut anak akan belajar menghitung dari hasil jualannya.
Misalnya satu kemasan rempeyek dengan harga Rp.2000,- jika membeli 3 bungkus dengan uang sepuluh ribu rupiah, maka berapa sisa uang  harus dikembalikan. Hal ini melatih anak berpikir logis dan meningkatkan numerasi mereka.
Hal ini akan berlangsung terus hingga dagangan mereka habis, selanjutnya mereka akan menghitung keuntungan atau laba yang sudah diperoleh. Dimulai dari pendapatan yang diterima dikurangi dengan modal yang sudah dikeluarkan.
Demikianlah Bapak Ibu, gelar panen karya yang berlangsung di UPT SD Negeri Tunggulrejo, Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban Jawa Timur. Â Walaupun sederhana namun kegiatan ini penuh makna bagi kami warga sekolah.Â
Salam sehat selalu semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H