Dengan santai dan penuh humoris Pak Nardi menjelaskan kepada anak-anak bagaimana proses pembuatan tempe, mulai dari perebusan, perendaman, pengukusan hingga pengemasan tempe.
Semua dijelaskan sangat detail sehingga anak-anak antusias mendengarkannya, bahkan ingin segera mempraktikkan bagaiman cara membuat tempe.
Kelima, praktik membuat tempe
Saat praktik kami memerlukan jam pelajaran yang cukup panjang, untuk itu ada waktu dua hari kami melakukan proyek ini.
Hari pertama digunakan untuk merebus tempe, kemudian peremdaman hingga 24 jam. Setelah direndam selama 60 menit, anak-anak pun mempunyai tugas mengelupas kulit kedelai dengan cara diremas-remas, hingga kedelai pecah menjadi dua.
Kulit kedelai dibersihkan, dibilas beberapa kali hingga kelupasan kulit mengapung untuk dibuang. Setelah itu kedelai dikukus selama 60 menit.
Keenam, pengemasan
Tahab berikutnya adalah pengemasan. Setelah kedelai dikukus kemudian didinginkan selama kurang lebih dua jam, maka kedelai siap diberi ragi. Setiap 1,5 kg kedelai maka cukup diberi ragi tempe 1 sendok makan.
Kemarin kita membuat 5 kg kedelai sehingga kurang lebih ada 3 sendok makan ragi yang dicampurkan hingga merata.
Setelah peragian, saatnya mengemas dalam plastik atau daun pisang, sesuai selera. Dengan semangat anak-anak bekerja sama untuk mengemas, ada yang dikemas dengan palstik, ada yang dikemas dengan daun pisang.
Kegiatan ini cukup menyenangkan, pembelajaran langsung dan kontektual yang dapat dilakukan anak-anak.