Ketiga, baik guru dan orang tua, harus  menanamkan nilai-nilai agama dan moral yang baik sehingga anak saling menghargai dan menghormati, Siapa  dan apa latar belakang orang tua,  tidak boleh dibawa dalam situasi apapun , apalagi saat bergurau
Terjadinya Bullying verbal dipicu dari bergurau, dan guyonan. Nah, dari situlah saling olok mengolok, akhirnya ada yang tersinggung dan menyebabkan anak bertengkar.
Keempat, Guru perlu melakukan pendekatan konseling kepada anak yang mengalami bullying sehingga anak tidak memiliki trauma berkepanjangan, minder, dan takut untuk bersosialisasi dengan temannya.
Seperti yang dialami Mawar, harus ada yang mendampingi, kepala sekolah bersikap cepat menangani Mawar, saat ini selalu melakukan pendampingan secara serius terhadap  Mawar dan memberikan perhatian yang lebih kepada Mawar supaya kembali ceria seperti sebelumnya.
Kelima, guru dan orang tua perlu bekerja sama untuk menangani bullying dengan musyawarah yang baik sehingga dapat mencari solusi yang terbaik. Orang tua Mawar dan Ibunya Tata dipertemukan dan keduanya telah menyadari kekeliruannya, sehingga mereka kembali rukun.
Wasana Kata Â
Bapak dan ibu, Bullying bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, sebagian dimulai dari guyonan atau bergurau antara teman, namun saat tersinggung maka terjadilah saling ejek dan saling menyakiti, baik fisik maupun verbal.
Penting kiranya guru dan orang tua selalu menyampaikan untuk saling menghargai dan menghormati, jangan sampai mambawa nama orang tua saat bergaurau karena itu yang menyebabkan seseorang tersinggung.
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H