Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Terjadinya Bullying Berawal dari Guyonan atau Bercanda

6 Oktober 2024   20:33 Diperbarui: 6 Oktober 2024   20:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak yang mengalami Bullying. Gambar diambil dari Universitas Erlangga.com

Terjadinya Bullying verbal dipicu dari bergurau, dan guyonan. Nah, dari situlah saling olok mengolok, ahirnya ada yang tersinggung dan menyebabkan anak bertengkar.

Keempat, Guru perlu melakukan pendekatan konseling kepada anak yang mengalami bullying sehingga anak tidak memiliki trauma berkepanjangan, minder, dan takut untuk bersosialisasi dengan temannya.

Seperti yang dialami Mawar, harus ada yang mendampingi, kepala sekolah bersikap cepat menangani Mawar, saat ini selalu melakukan pendampingan secara serius terhadap  Mawar dan memberikan perhatian yang lebih kapada Mawar supaya kembali ceria seperti sebelumnya.

Kelima, guru dan orang tua perlu bekerja sama untuk menangani bullying dengan musyawarah yang baik sehingga dapat mencari solusi yang terbaik. Orang tua Mawar dan Ibunya Tata dipertemukan dan keduanya telah menyadari kekeliruannya, sehingga mereka kembali rukun.

Wasana Kata  

Bapak dan ibu, Bullying bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, sebagian dimulai dari guyonan atau bergurau antara teman, namun saat tersinggung maka terjadilah saling ejek dan saling menyakiti, baik fisik maupun verbal.

Penting kiranya guru dan orang tua selalu menyampaikan untuk saling menghargai dan menghormati, jangan sampai mambawa nama orang tua saat bergaurau karena itu yang menyebabkan seseorang tersinggung.

Referensi :

" https://www.detik.com/jabar/berita/d-6284761/pengertian-bullying-adalah-jenis-penyebab-dan-cara-mengatasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun