Menurut Pak Ruri, sengaja dilengkapi gula dan kopi harapannya para pemuda yang biasa ngopi di warung-warung, bisa ngopi gratis di sini sambil mendiskusikan kegiatan yang bermanfaat dari pada bergerombol dengan hal-hal yang mubadzir.
Berikut ini kesan yang saya dapatkan saat berziarah di pemakaman Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
Satu, makam bukan tempat yang menakutkan
Persepsi makam selalu saja menakutkan atau menyeramkan, karena memang tempat bagi keluarga yang sudah meninggal. Namun lain halnya jika dikondisikan sedemikian rupa sehingga suasana seram tidak tampak sama sekali.
Seperti ilustrasi yang saya sampaikan di atas, makam yang ada di Desa Gandu jauh dari menakutkan atau menyeramkan, bahkan terkesan seperti taman. Ya bisa jadi yang mempunyai ide ini mengibaratkan mereka yang sudah meninggal berada di taman surga.
Gambaran surga tentu hal-hal yang menyenangkan, gembira, tenang, dan nyaman. Membuat siapa saja akan betah tinggal di sana. Demikian juga yang saya lihat di makam tersebut, aneka bunga yang tumbuh dan tempat yang bersih dan asri jauh dari kata angker.
Dua, peziarah merasa nyaman dan betah saat berdoa
Makam yang didesain dengan ide-ide kreatif para pemuda Gandu tersebut membuat peziarah nyaman saat berdoa. Jika pagi hari atau sore hari cuaca lebih mendukung, namun jika datang siang hari peziarah bisa berdoa di samping makam yang disediakan tempat lebih nyaman dan teduh.
Tempat yang asri bisa dikondisikan jika lingkungan mendukung, salah satunya kebersihan di sekitar makam. Tanaman bunga beraneka warna, dan beberapa tanaman hias yang mulai tumbuh. Menurut penuturan Pak Ruri, makam ini baru enam bulan dipersiapkan.
Ada tempat duduk yang terbuat dari plastik sehingga mudah dibawa peziarah saat akan mendekat di lokasi pemakaman ahli kubur. Ini yang belum pernah ditemui di pemakaman lain.
Menurut Pak Ruri, barang-barang yang ada di pemakaman adalah sumbangan dari warga sekitar Gandu terutama keluarga yang ahli kuburnya dimakamkan di sini.