"Siapakah yang memperkasai dan menyulap makam ini menjadi senyaman ini?", tanyaku kemudian
"Ini hasil kerja sama Persatuan Masyarakat Gandu( PERMAGA) dan Ikatan Pemuda gandu(IGP) seperti Pak Sugeng, Pak Muid, dan kawan-kawan yang lain.Â
"Renovasi tempat sebagus ini tentu membutuhkan biaya, dari mana biaya di dapatkan, pernahkan ada musyawarah secara formal?"
Tidak ada, semua sumbangan dari relawan, termasuk air minum, kursi plastik untuk para peziarah dan lain-lain", tutur Pak Ruri, pemilik usaha Ayam Panggang Gandu, yang mengaku penggembira saat saya tanyakan siapa beliau.
Sudah bisa dipastikan Beliau juga termasuk pemrakarsa desain makam asri ini. Beliau menyampaikan bahwa makam ini sudah dua kali diliput wartawan yang kebetulan teman Pak Ruri sendiri. Dari JTV
"Wah, menjadi viral ya Pak makam ini", sahutku kemudian
"Ya, karena disebutkan ada warung kopi di tengah makam, itu yang membuat viral",
Wawancara pun saya akhiri selanjutnya saya bersama keluarga melanjutkan untuk tahlil bersama. Karena udara pagi menjelang siang cukup panas, saya pun berdoa di samping makam, tempat dengan atap semi permanen namun tetap sejuk dan adem, membuat siapa saja yang berkunjung akan betah berada di sana.
Disampingnya ada meja yang lengkap dengan hiasan pot bunga di atasnya, sangat cocok untuk istirahat dan makan camilan yang juga disediakan oleh pihak makam.