Pembiasaan di sekolah lebih mudah dilakukan karena mereka punya aturan, bagiannya apa yang dilakukan dan disampaikan guru bisa di gugu dan ditiru.
Kami yang menyampaikan juga harus melakukan dan mendampingi anak-anak untuk mempraktikkannya, jadi tidak hanya menyuruh saja namun juga ikut membersamainya.
Selain pembiasaan-pembiasaan di atas sebenarnya banyak hal-hal kecil yang perlu ditanamkan pada anak-anak sejak kecil sehingga mereka akan melakukanya hingga dewasa nanti.
Seperti membuang sampah pada tempatnya. Sampah bekas jajanan anak sangat banyak dan bertebaran di mana-mana, namun bisa diatasi jika setiap anak mempunyai kesadaran dan sudah melakukan kebiasan sejak kecil.
Contoh lain, membiasakan anak membaca bismillah sebelum melakukan pekerjaan, dan membaca hamdalah saat menyelesaikannya. Contoh kecil itu jika sudah menjadi kebiasaan sejak dini, maka kelas dewasa mereka akan melakukannya.
Diperkenalkan, dicontohkan, dan dipesankan apa manfaat yang diperoleh dari pembiasaan itu. Maka anak akan menerima dan melakukannya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah bersabda : "Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang berkelanjutan meskipun sedikit"
Misalnya kebiasaan membaca Al Quran, membaca setiap hari walaupun hanya satu maqro'atau satu halaman, itu lebih baik dan lebih disukai Allah dari pada baca 1 juz, namun hanya sebulan sekali.
Wasana KataÂ
Pembiasaan yang baik dapat dibangun melalui budaya positif yang diterapkan di lingkungan sekolah dan keluarga, Profil Pelajar Pancasila melalui merdeka balajar memberikan ruang bagi guru untuk menumbuhkan sikap-sikap yang mendasari sila-sila Pancasila.
Untuk itu penting bagi guru dan orang tua menanamkan pembiasaan yang baik supaya tumbuh generasi bangsa yang berkarakter.