Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Arti Merdeka yang Sesungguhnya, Berikut Pendapat Tokoh Nasional

18 Agustus 2024   22:41 Diperbarui: 18 Agustus 2024   23:35 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puncak acara Agustusan adalah Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agutus 2014. Itu adalah sebagai acara seremonialnya, namun kegiatannya masih dan akan berlangsung. Berbagai kegiatan lomba sudah di gelar dan masih akan digelar. Misalnya parade karnaval tingkat SD, SMP dan SMA, belum dilaksanakan.

Sehingga walaupun sudah melaksanakan Upacara Bendera masih ada pekerjaan rumah yaitu pelaksanaan parade karnaval yang menurut kami para guru adalah puncak kegiatan karena banyak membutuhkan dana, tenaga dan pikiran.

Persiapan harus matang, lengkap dan juga harus tampil sebaik mungkin. Kegiatan karnaval juga menjadi ajang promosi sebuah lembaga Pendidikan untuk menjual produk sekolah, sehingga masyarakat akan tahu seperti apa kondisi sekolah dan prestasinya selama ini.

Karena memiliki nilai penting maka setiap lembaga berlomba-lomba menampilkan yang terbaik. Mulai dari pakaian, properti yang luar biasa, parade maskot yang menarik juga sound system pengiring barisan yang bagus. Semua menampilkan yang terbaik bagi lembaga.

Baca juga: Merdeka adalah Suci

Demikian juga kegiatan kami para guru di SDN Tungglrejo yang selama ini sudah menyiapkan berbagai macam kegiatan, dan puncaknya Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 79 yang diadakan di sekolah masing-masing.

Semua petugas upacara adalah guru dan semua murid sebagai peserta upacara. Setelah mengikuti upacara Bapak dan Ibu guru memotong tumpeng peringatan kemerdekaan. Merayakan kemerdekaan sekaligus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemerdekaan ini.

Pembina upacara Ibu Sumrahayu, S.Pd. menyampaikan bahwa dalam merayakan kemerdekaan ini kita harus mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat. Sebagai pelajar bersungguh-sungguh dalam belajar, jangan suka mengeluh saat mengikuti upacara karena panas dan sebagainya.

Harus diingat, dahulu para pahlawan rela mati untuk kepentingan bangsa ini. Mereka mempertaruhkan nyawa demi Indonesia tercinta. Maka jangan sampai tinggal mengisinya saja saat mengikuti upacara sering mengeluh capek dan panas.

Bapak dan Ibu Guru SDN Tunggulrejo setelah melaksanakan Upacara Bendera. Dokpri
Bapak dan Ibu Guru SDN Tunggulrejo setelah melaksanakan Upacara Bendera. Dokpri

Lalu seperti apakah merdeka yang sesungguhnya, mari simak pendapat tokoh nasional berikut ini 

Bung Karno

Presiden pertama Indonesia, Bung Karno, berpesan bahwa bangsa yang tidak percaya pada kekuatannya sendiri tidak dapat berdiri sebagai bangsa yang merdeka

Ungkapan tersebut mempunyai makna yang mendalam tentang pesan dan kritikan terhadap kita sebagai masyarakat bahwa kita harus mempunya nyali untuk melangkah maju membangun Indonesia merdeka di bawah tekanan dari bangsa lain.

Penjajahan selama 350 tahun memberikan luka di atas luka, maka Bung Karno menyampaikan bahwa kita harus percaya pada kekuatan bangsa ini bahwa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan mampu mewujudkan cita-citanya yaitu merdeka. 

Bung Hatta

Bung Hatta memaknai  kemerdekaan sebagai berikut: "Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat."

Menurut Bung Hatta bahwa kebahagiaan dan kemakmuran harus dirasakan oleh semua masyarakat. Untuk mencapainya harus ada tangga yang harus dilaluinya, yaitu kemerdekaan. Mereka yang yang merasakan kebahagiaan dan hidup sejahtera adalah mereka yang sudah merdeka.

Gus Dur

"Kemerdekaan lebih merupakan proses perjuangan menentukan nasib sendiri daripada keadaan yang bebas dari segala soal, kesulitan, dan hambatan". Pada tanggal 18 Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia menjamin dalam Undang-Undang Dasar (UUD)-nya bahwa sistem yang menghambatnya (penjajahan) tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Menurutnya bahwa kemerdekaan adalah perjuangan lebih pada menentukan nasib sendiri. sehingga perlu pengorbanan, keihlasan dan kesabaran.

Merdeka bukan hanya sekedar melepaskan dari kesulitan dan hambatan namun lebih dari bagaimana menentukan nasib sendiri untuk bisa mempunyai kewenangan dan kebebasan dalam berbangsa dan bernegara.

Ki Hajar Dewantara

Bapak Pendidikan Nasional dan pendiri Taman Siswa ini mengungkapkan pemikirannya tentang makna merdeka.

"Kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu 'dipelopori', atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetapi dibiasakan anak-anak mencari sendiri segala pegetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri"

Pesan dan makna merdeka inilah yang saat ini menjadi dasar dari kurikulum merdeka. Bahwa merdeka adalah memberikan kesempatan anak-anak mengekspresikan kemampuan dan daya berpikirnya untuk menyampaikan pendapatnya.

Anak diberikan ruang untuk mengeksplor bakat dan kemampuan yang dimiliki sehingga bisa berdaya guna dan berkembang sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat alam.  

Bapak dan Ibu, pendapat dari para tokoh nasional di atas tampak jelas bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah merdeka. Dalam arti luas merdeka bukan hanya bebas dari penjajah, bebas dari masalah dan kesulitan namun lebih dari itu, merdeka adalah mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan serta berkeyakinan mampu menentukan nasibnya sendiri.

Dirgahayu republik Indonesia ke 79

Salam kemerdekaan, semoga bermanfaat.

 Sumber bacaan :

https://kimbo.id/berbagi-inspirasi/5-pesan-pahlawan-tentang-makna-kemerdekaan

https://jakarta.nu.or.id/literatur/tujuh-butir-makna-kemerdekaan-menurut-gus-dur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun