Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Arti Merdeka yang Sesungguhnya, Berikut Pendapat Tokoh Nasional

18 Agustus 2024   22:41 Diperbarui: 18 Agustus 2024   23:35 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ungkapan tersebut mempunyai makna yang mendalam tentang pesan dan kritikan terhadap kita sebagai masyarakat bahwa kita harus mempunya nyali untuk melangkah maju membangun Indonesia merdeka di bawah tekanan dari bangsa lain.

Penjajahan selama 350 tahun memberikan luka di atas luka, maka Bung Karno menyampaikan bahwa kita harus percaya pada kekuatan bangsa ini bahwa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan mampu mewujudkan cita-citanya yaitu merdeka. 

Bung Hatta

Bung Hatta memaknai  kemerdekaan sebagai berikut: "Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat."

Menurut Bung Hatta bahwa kebahagiaan dan kemakmuran harus dirasakan oleh semua masyarakat. Untuk mencapainya harus ada tangga yang harus dilaluinya, yaitu kemerdekaan. Mereka yang yang merasakan kebahagiaan dan hidup sejahtera adalah mereka yang sudah merdeka.

Gus Dur

"Kemerdekaan lebih merupakan proses perjuangan menentukan nasib sendiri daripada keadaan yang bebas dari segala soal, kesulitan, dan hambatan". Pada tanggal 18 Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia menjamin dalam Undang-Undang Dasar (UUD)-nya bahwa sistem yang menghambatnya (penjajahan) tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Menurutnya bahwa kemerdekaan adalah perjuangan lebih pada menentukan nasib sendiri. sehingga perlu pengorbanan, keihlasan dan kesabaran.

Merdeka bukan hanya sekedar melepaskan dari kesulitan dan hambatan namun lebih dari bagaimana menentukan nasib sendiri untuk bisa mempunyai kewenangan dan kebebasan dalam berbangsa dan bernegara.

Ki Hajar Dewantara

Bapak Pendidikan Nasional dan pendiri Taman Siswa ini mengungkapkan pemikirannya tentang makna merdeka.

"Kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu 'dipelopori', atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetapi dibiasakan anak-anak mencari sendiri segala pegetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri"

Pesan dan makna merdeka inilah yang saat ini menjadi dasar dari kurikulum merdeka. Bahwa merdeka adalah memberikan kesempatan anak-anak mengekspresikan kemampuan dan daya berpikirnya untuk menyampaikan pendapatnya.

Anak diberikan ruang untuk mengeksplor bakat dan kemampuan yang dimiliki sehingga bisa berdaya guna dan berkembang sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat alam.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun