Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maafkan, Lupakan, Maka Hati akan Tenang

17 Agustus 2024   16:34 Diperbarui: 17 Agustus 2024   16:43 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan memikirkan omongan orang yang tidak perlu, abaikan, lepaskan, tinggalkan. Ngrasani atau yang dikenal dengan ghibah tak bisa kita hapuskan di muka bumi ini, karena itu bagian dari kehidupan.

Selama masih punya lisan orang pasti akan ngomong ngalor ngidul, sekehendak hati, baik itu omongan yang benar maupun yang sifatnya hanya gosip. Hanya orang-orang yang dapat menjaga lisan yang akan selamat di dunia juga di ahirat.

Saat kita mendengar omongan tentang kita (baca dirasani), menjelekkan bahkan mungkin hal yang tidak benar, tak perlu kita tanggapi, karena akan menjadi masalah baru. 

Saat Imam ghozali ulama' besar dunia mendapat jika beliau dirasani orang, maka jawab beliau unik, "Beruntunglah saya berarti saya berwibawa di hadapan dia, buktinya dia tidak berani ngrasani di hadapan saya", begitu entengnya jawaban ulama' tersebut.

Ketiga, kebenaran itu jelas dan kebathilan pasti teruangkap

Tidak usah risaukan saat terjadi pergunjingan, gosip atau fitnah. Kejujuran dan kebenaran pasti akan jelas dan kebathilan atau kebohongan pasti akan terungkap. Sebuah kebathilan tak bisa ditutupi, suatu saat Allah akan mengungkap tabir yang selama ini menutupinya.

Singkat cerita Lembaga mempunyai buku rekening, bahkan orang yang telah menghapus saldo buku rekening menutupnya dengan tip-ex setelah dua tahun terungkap juga. Begitulah saat hamba yang tamak mengelabuhi, fakta akan berbicara kebenaran.

Sebelumnya telah terjadi pergunjingan, katanya ini,,,dan katanya itu,,,bagaimana saya menanggapinya. Hal yang belum tahu kebenarannya, diamkan, abaikan saja. Nah saat mendung berlalu, tampak sinar matahari memancarkan sinarnya, disitulah kebenaran akan teruangkap.

Wasana Kata

Hubungan sosial dalam keluarga, masyarakat, kelembagaan, pasti akan berdampak.  Masalah akan selalu timbul, dan harus dihadapi.  Terluka karena dihiananti, sakit hati karena didholimi, dipermalukan, dibohongi dan apapun yang menyebabkan luka batin memang sulit disembuhkan, dimaafkan boleh tapi melupakan mungkin sulit.

Saat hati ihlas menerimanya maka kita bisa memaafkan dan melupakan, Tuhan Maha Kaya, Maha Rahman dan Rahim.   

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun