Jangan memikirkan omongan orang yang tidak perlu, abaikan, lepaskan, tinggalkan. Ngrasani atau yang dikenal dengan ghibah tak bisa kita hapuskan di muka bumi ini, karena itu bagian dari kehidupan.
Selama masih punya lisan orang pasti akan ngomong ngalor ngidul, sekehendak hati, baik itu omongan yang benar maupun yang sifatnya hanya gosip. Hanya orang-orang yang dapat menjaga lisan yang akan selamat di dunia juga di ahirat.
Saat kita mendengar omongan tentang kita (baca dirasani), menjelekkan bahkan mungkin hal yang tidak benar, tak perlu kita tanggapi, karena akan menjadi masalah baru.Â
Saat Imam ghozali ulama' besar dunia mendapat jika beliau dirasani orang, maka jawab beliau unik, "Beruntunglah saya berarti saya berwibawa di hadapan dia, buktinya dia tidak berani ngrasani di hadapan saya", begitu entengnya jawaban ulama' tersebut.
Ketiga, kebenaran itu jelas dan kebathilan pasti teruangkap
Tidak usah risaukan saat terjadi pergunjingan, gosip atau fitnah. Kejujuran dan kebenaran pasti akan jelas dan kebathilan atau kebohongan pasti akan terungkap. Sebuah kebathilan tak bisa ditutupi, suatu saat Allah akan mengungkap tabir yang selama ini menutupinya.
Singkat cerita Lembaga mempunyai buku rekening, bahkan orang yang telah menghapus saldo buku rekening menutupnya dengan tip-ex setelah dua tahun terungkap juga. Begitulah saat hamba yang tamak mengelabuhi, fakta akan berbicara kebenaran.
Sebelumnya telah terjadi pergunjingan, katanya ini,,,dan katanya itu,,,bagaimana saya menanggapinya. Hal yang belum tahu kebenarannya, diamkan, abaikan saja. Nah saat mendung berlalu, tampak sinar matahari memancarkan sinarnya, disitulah kebenaran akan teruangkap.
Wasana Kata
Hubungan sosial dalam keluarga, masyarakat, kelembagaan, pasti akan berdampak. Â Masalah akan selalu timbul, dan harus dihadapi. Â Terluka karena dihiananti, sakit hati karena didholimi, dipermalukan, dibohongi dan apapun yang menyebabkan luka batin memang sulit disembuhkan, dimaafkan boleh tapi melupakan mungkin sulit.
Saat hati ihlas menerimanya maka kita bisa memaafkan dan melupakan, Tuhan Maha Kaya, Maha Rahman dan Rahim. Â Â
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H