Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengisi Kemerdekaan dengan Parade Karnaval, Bagaimana Persiapannya?

3 Agustus 2024   21:21 Diperbarui: 3 Agustus 2024   21:24 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar  pakaian karnafal. Gambar dari detik.com

Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonessia sudah bergaung. Dimulai dengan anjuran dan perintah untuk mengibarkan bendera merah putih di depan rumah, sejak tanggal 1 Agustus 2024. Selain itu Panitia Hari Besar Nasional sudah mempersiapkan berbagai macam kegiatan mulai panitia tingkat RT, RW, Desa hingga tingkat Kecamatan.

Berbagai macam lapisan masyarakat telah menyiapkan rangkaian acara untuk menyemarakkan HUT yang ke 79 ini. Termasuk lembaga sekolah maupun perkantoran. Demikian juga saya dan teman-teman guru hari ini tengah bermusyawarah dengan wali murid dalam rangka membahas perayaan agustusan yang digelar setiap tahunnya.

Kali ini kepala sekolah dan dewan guru menyampaikan tentang kegiatan karnafal dan lomba gerak jalan. Setelah menyepakati mengikuti kegiatan di Kecamatan, saatnya menyepakati tema yang akan diusung.

Setelah berembug dengan semua wali murid kami menyepakati mengusung tema "Menghargai Kebudayaan Daerah" dengan mengangkat budaya Minangkabau dengan menampilkan tari piring.

Kamipun menampilkan pakaian tari dan mascot melalui LCD dan layar yang nanti akan dikenakan saat parade karnafal.

Dari pakaian yang dikenakan ada harga yang menjadi tanggungjawab wali murid, tanpa harus memberatkan, demikian juga dengan maskotnya. Maskot adalah pakaian utama yang berada di barisan paling depan. 

Ada 10 maskot yang akan mengenakan pakaian kebhinekaan, dan barisan berikutnya adalah parade tari piring disusul barisan belakang adalah prajurit Minang.

Adapun pakaian adat yang dikenakan pada kesenian tari piring melambangkan jati diri masyarakat Minangkabau yang menjunjung tinggi nilai adab serta agama Islam.

Ilustrasi gambar dari : bobo ID-Grid ID
Ilustrasi gambar dari : bobo ID-Grid ID

Sejarah Tari piring

Tari piring ini berasal dari daerah solok, Sumatra barat. Tarian ini merupakan tarian tradisional Minangkabau. Gerakan tari piring berasal dari Gerakan silat atau silek Minangkabau.

Menurut sebuah jurnal karya Syahrial, yang diterbitkan pada tahun 2013, dengan judul Guna fungsi tari piring padang Magek Sumtra Barat, tarian tradisional ini pada mulanya memiliki fungsi sebagai tarian dalam upacara meminta kesuburan pada Dewa Dewi.

Tarian ini sebagai ritual khusus untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Dewa Dewi yang telah memberikan hasil panan melimpah ruah. Dengan memberikan aneka sesaji yang dimasak secara bergotong royong, dan meletakkan makanan di tas piring.

Setelah itu piring-piring tersebut akan dibawa sambil menari dengan Gerakan yang energik dan semangat menggambarkan rasa syukur kepada Dewa Dewi.

Setelah datangnya Islam tari tersebut mengalami pergeseran makna dan fungsi. Kepercayaan terhadap Dewa Dewi dirubah konsepnya dengan tari piring tradisional  dan dipentaskan pada acara-acara tertentu. Misalnya saat penyambutan tamu, pernikahan, penobatan gelar dan lain sebagainya.

Pakaiannya yang berwarna kuning keemasan menggambarkan kegembiraan dan wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan hasil panen yang melimpah.

Melatih anak persiapan karnafal. Sumber Dokpri 
Melatih anak persiapan karnafal. Sumber Dokpri 
Melatih Tari Piring

Hari ini saya dan semua guru melatih gerakan tari yang akan ditampilkan saat karnafal. Ada ketentuan dalam karnafal antara lain, ada display di satu titik dengan durasi waktu maksimal 6 menit. Saat display diharapkan setiap peserta menampilkan pertunjukan atau gerakan tari yang akan dinilai oleh juri.

Selain itu panitia mengharapkan selama dalam perjalanan peserta karnafal mengiringi parade barisannya dengan musik-musik sesuai tema yang diusung, misalnya tema budaya dengan lagu-lagu daerah, tema kebhinekaan juga menyesuaikan.

Jangan sampai mengusung tema budaya dengan pakain adat suatu daerah tetapi iringan musiknya  lagu dangdut koplo yang lagi ngetren saat ini.

Untuk itu kami berusaha mencari lagu-lagu daerah yang bernada hit sehingga dalam perjalanannya, anak-anak semangat dan tidak menyalahi aturan.

Melatih Gerakan tari

Gerakan tari piring memang unik dan energik, pembawaannya harus semangat dan menyesuaikan irama musiknya. Properti tari piring yang utama adalah dua piring yang dibawa penari saat pentas.

Menurut Wikipedia, pada mulanya gerakan tari piring dibawakan dengan meletakkan dua piring di atas dua telapak tangan. Penari mengayunkan piring dalam gerakan-gerakan yang cepat, diselingi dengan mendentingkan piring atau dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya.

Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan para penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring. Namun itu hanya dilakukan oleh penari-penari tertentu zaman dahulu.

Saat ini tari piring sudah menjadi tari tradisional yang bisa dipentaskan dan dilakukan oleh setiap orang tanpa harus memecahkan piring.

Seperti yang saat ini kami ajarkan kepada anak-anak, bahkan untuk latihan kali ini kami menyarankan untuk membawa piring plastik yang mereka punya. Setiap anak meletakkan dua piring di atas kedua telapak tangannya dan diayunkan ke kanan ke kiri sesuai dengan iramanya.

Mengisi Kemerdekaan Indonesia

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia banyak kegiatan dan lomba yang digelar oleh masyarakat dan lembaga pemerintah. Hal ini menunjukkan penghargaan dan cinta tanah air.

Bagaimana kita mengisi kemerdekaan Indonesia ? adalah pertanyaan yang sering saya sampaikan pada anak-anak. Ada yang menjawab berperang dengan musuh, mengibarkan bendera merah putih, bahkan ada yang menjawab menyerang penjajah.

Saya membenarkan jawaban tersebut, karena pada dasarnya kemerdekaan bukanlah hadiah, tapi diperoleh dengan berperang melawan penjajah. Para pejuang rela mati demi tanah air dan bangsa ini. Sehingga kita harus mengisinya dengan sesuatu yang bermanfaat.

Sebagai pelajar, belajar yang sungguh-sungguh termasuk mengisi kemerdekaan, mengikuti upacara bendera setiap hari senin dan mengibarkan bendera merah putih termasuk mengisi kemerdekaan.

Wasana kata

Selamat merayakan Hari kemerdekaan Indonesia yang ke 79, dengan mengusung tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju", berharap semoga Indonessia bertambah maju, makmur dan sejahtera.

Salam kemerdekaan, Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun