Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pengalaman Belajar Otodidak, Berikut Kiat-kiatnya

4 Juni 2024   22:06 Diperbarui: 5 Juni 2024   16:20 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rahmad, belajar otodidak sebagai tukang kayu. | Dokumentasi pribadi

Saya sendiri tidak menanyakan itu, namun terlihat dari kerumitannya, wajar jika dia mendapatkan yang terbaik. Selain Mawardi yang belajar mengukir secara otodidak, hal yang sama juga dialami oleh Rahmad yang juga belajar menjadi tukang kayu secara otodidak.

Rahmad, belajar otodidak sebagai tukang kayu. | Dokumentasi pribadi
Rahmad, belajar otodidak sebagai tukang kayu. | Dokumentasi pribadi

Rahmad menjadi tukang kayu sejak lulus Aliyah, lima tahun yang lalu. Menurutnya dia banyak belajar dari Bapaknya. "Kebetulan Bapak juga tukang kayu, jadi saya mengamati apa yang Bapak kerjakan, lama-lama saya bisa sendiri," tuturnya saat saya ajak ngobrol.

Alat pasah dari mesin yang bunyinya melengking hingga mengganggu daun telinga itu selalu menemaninya setiap kali bekerja. Rahmad juga tidak pernah sekolah pertukangan. Setelah lulus Aliyah dia mondok satu tahun di pesantren. Menurutnya menjadi tukang diperolehnya secara otodidak.

"Saya tak pernah ikut pelatihan, saya belajar sendiri secara otodidak," akunya saat ngobrol di sela-sela istirahatnya.

Mawardi dan Rahmad adalah salah satu contoh bahwa tidak semua keahlian diperoleh dari bangku sekolah. Keduanya bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan justru dari lingkungannya. Jika Mawardi mengamati tukang ukir selama 4 hari, Rahmad mengamati bapaknya yang sedang bekerja. Begitulah jika Allah menghendaki hamba mendapatkan rezekinya.

Selain keduanya ada lagi Muhyidin, dia sebenarnya bukanlah tukang kayu, dia bekerja serabutan artinya apapun pekerjaannya baik di sawah maupun pekerjaan yang lain asalkan dia bisa melakukannya, dia menyanggupinya.

Muhyidin membantu keduanya untuk finishing, menghaluskan ukiran dengan meremplas supaya ukiran menjadi indah dan siap diplitur. Muhyidin pun tidak mendapat pekerjaan dari bangku sekolahnya. Baginya apa yang dikerjakan selama itu halal, why not...tak masalah. 

Lalu seperti apakah belajar otodidak itu

Otodidak adalah istilah terkait cara belajar dan proses pembelajaran yang dilakukan sendiri. Kamus Belajar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan sebagai sebuah keahlian hingga punya kemampuan baru.

Bisa diartikan bahwa otodidak adalah belajar tanpa bimbingan dari luar, dalam prosesnya tergantung dari dia sendiri sejauh mana dorongan dan motivasinya untuk menjadi apa yang dia inginkan. Mendapatkan pengalaman baru dan menemukan jalan keluar secara mandiri.

Rahmad dan Muhyidin melakukan finishing. | Dokumentasi pribadi
Rahmad dan Muhyidin melakukan finishing. | Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun