Ketika mencari hewan kurban maka pertama kali yang saya tanyakan adalah berapa umur sapi. Hal ini penting, jangan sampai hanya melihat gemuknya saja namun usia belum mencapai yang disyariatkan agama.
Saat memilih hewan kurban hendaklah teliti dan jangan sampai ada cacat. Artinya hewan kurban harus sehat tidak sedang sakit. Selain itu hewan kurban tidak boleh cacat  Misalnya kakinya pincang, matanya buta sebelah atau hewannya kurus.
Tujuan daging kurban akan dibagikan kepada sesama terutama bagi orang yang kurang mampu, maka hendaklah dicari hewan yang gemuk dan sehat.
Tiga, milik sendiri
Jika seorang muslim ingin melaksanakan kurban, maka jauh hari sebelumnya telah menyiapkan hewan kurban. Seperti yang saya lakukan  dua bulan sebelumnya  sudah mencari hewan kurban, selain harganya stabil mencari hewan kurban tidak terburu-buru akan mendapatkan hasil yang memuaskan dengan harga yang terjangkau.
Berbeda saat mencari hewan kurban dadakan, bisa jadi harganya sudah melambung karena mendekati Hari Raya Idul Adha. Selain harga yang mahal, terkadang tak ada pilihan lain karena stok sudah habis.
Hewan kurban harus milik sendiri, bukan dalam masa gadai, atau bahkan masih menjadi milik orang lain. Menjadi kebiasaan di kampung ada orang yang memelihara sapi, atau beternak sapi tetapi bukan miliknya secara utuh, dia akan mendapat upah separo saat sapinya telah dijual.
Bapak dan Ibu, Hari Raya Kurban adalah momen bagi kita sebagai umat muslim untuk meningkatkan rasa syukur kita terhadap Allah SWT yang telah memberikan nikmat tak terhingga. Â
Dengan  berkurban kita juga bisa berbagi. Berbagi daging kurban kepada para dhuafa supaya merasakan kelezatan daging yang mungkin tidak setiap hari mereka bisa menikmatinya. Selain itu dengan berkurban kita akan mendapat keberkahan rezeki.