"Nah, saat puasa dapat 25 hari Bunda sudah libur", Â
Begitulah anak bungsu selalu menghitung hari demi hari kapan puasa dua lima hari, karena saat itulah bundanya berhenti berada di depan laptop.
Alhamdulillah hari yang ditunggupun tiba, tepat di hari ke 26 Ramadhan saya pun memenuhi janji si bungsu, pergi ke Mall untuk beli baju baru.
"Bunda, gak beli baju ya", tanyanya saat memilih dan memilah baju pilihannya.
"Bunda lagi gak pengin beli baju, Adik saja yang beli, sudah gak mood, he he ", jawabku
Entahlah, tahun ini rasanya baju baru bukan menjadi prioritas lagi, mungkin terbawa dengan kondisi yang padat kegiatan sehingga tak terpikirkan sama sekali. Biarlah anak-anak saja yang baru untuk emaknya, pakai baju yang lama. He he
Kelima, harus standby di depan laptop
Kegiatan pembekalan dilakukan secara daring mulai hari pertama hingga terahir. Keaktifan peserta menjadi bagian dari penilaian. Bahkan semua peserta harus menyampaikan pendapatnya saat diskusi, saat refleksi juga ketika menanggapi pendapat dari peserta lainnya.
Kelas benar-benar aktif, bahkan saat memandu kegiatan fasilitator mengabsen satu persatu siapa saja yang belum menyampaikan pendapatnya, sehingga tak mungkin dong kita bersembunyi di balik layer. He... he.
Bisa dibayangkan bagimana rasanya kita harus duduk di depan laptop selama sepuluh jam. Pasti terasa  nano-nano. Punggung pegel, dan leher kaku, Ada waktu satu jam untuk istirahat dari pukul 12.00 -13.00 WIB.
Beruntung kita ada WhatsApp group sehingga ada komunikasi antar peserta. Walaupun sebagian tidak saling kenal, Â di WA group itulah kita saling sapa. Bahkan menyampaikan guyonan sebagai pelampiasan saat kejenuhan mulai menginggapi sebagian peserta.