Mestinya saat sore hari saya memasak, namun kuabaikan karena ada pembekalan CPP. Itulah yang saya maksud dengan priorotas di atas prioritas.
Jalan satu-satunya kita pun harus menjelajah di bebrapa tempat. Setelah pembekalan selesai kitapun bergerak berburu takjil dan aneka makanan menjelang berbuka puasa. Sebenarnya lebih puas jika masak sendiri sesuai dengan lidah orang rumah, namun apa daya tangan pun tak sampai.
Namun demikian adakalanya kita bisa nyambi, yaitu mengikuti zoom, sambil masak sayur bening, kita bisa nyambi potong sayur, dan memasaknya hingga selesai. Namun itu hanya saya lakukan sekali saja.
Â
Ketiga, tak sempat tidur siang
Biasanya selama Ramadan kita sempatkan tidur di siang hari, apalagi kita tahu bahwa tidurnya orang puasa bernilai ibadah. Namun apa daya, jika tidur siang pun tak pernah dilakukan  selama pembekalan CPP(Calon Pengajar Praktijk) Â
Yang ada harus jaga kesehatan seoptimal mungkin, minum vitamin dan menjaga imun tubuh agar tetap sehat dan bugar walaupun kelelahan bergerak datang silih berganti.
Selama pembekalan ada banyak tagihan dan refleksi diri yang harus diunggah di LMS, due datenya pada pukul 23.00 WIB. Â Saya pun berusaha tidak melewatkannya. Selesai pembekalan pada pukul 16.00 WIB. Malamnya melaksanakan tarawih dan tadarus di masjid, sepulang dari masjid buka LMS dan menyelesaikan tugas..
Keempat, Hari Raya Idul Fitri tanpa baju baru
Waktu pun berlalu hari-hari selama puasa terlewatkan begitu saja. Tiba saatnya hari raya tiba, namun anak-anak belum terbelikan baju baru.
"Mama kapan kita beli baju baru", rengekan anak bungsu berusia 9 tahun.
"Sabar, pasti bunda belikan, nunggu dulu selesai zoom ya", jawabku menenangkan.
"Memangnya kapan selesainya Bun",