Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pernak-Pernik Cerita Saat Mengikuti Pembekalan Calon Pengajar Praktik

20 April 2024   10:55 Diperbarui: 20 April 2024   19:55 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mestinya saat sore hari saya memasak, namun kuabaikan karena ada pembekalan CPP. Itulah yang saya maksud dengan priorotas di atas prioritas.

Jalan satu-satunya kita pun harus menjelajah di bebrapa tempat. Setelah pembekalan selesai kitapun bergerak berburu takjil dan aneka makanan menjelang berbuka puasa. Sebenarnya lebih puas jika masak sendiri sesuai dengan lidah orang rumah, namun apa daya tangan pun tak sampai.

Namun demikian adakalanya kita bisa nyambi, yaitu mengikuti zoom, sambil masak sayur bening, kita bisa nyambi potong sayur, dan memasaknya hingga selesai. Namun itu hanya saya lakukan sekali saja.

 

Saat harus nyambi, di tengah-tengah zoom. Dokpri
Saat harus nyambi, di tengah-tengah zoom. Dokpri

Ketiga, tak sempat tidur siang

Biasanya selama Ramadan kita sempatkan tidur di siang hari, apalagi kita tahu bahwa tidurnya orang puasa bernilai ibadah. Namun apa daya, jika tidur siang pun tak pernah dilakukan  selama pembekalan CPP(Calon Pengajar Praktijk)  

Yang ada harus jaga kesehatan seoptimal mungkin, minum vitamin dan menjaga imun tubuh agar tetap sehat dan bugar walaupun kelelahan bergerak datang silih berganti.

Selama pembekalan ada banyak tagihan dan refleksi diri yang harus diunggah di LMS, due datenya pada pukul 23.00 WIB.  Saya pun berusaha tidak melewatkannya. Selesai pembekalan pada pukul 16.00 WIB. Malamnya melaksanakan tarawih dan tadarus di masjid, sepulang dari masjid buka LMS dan menyelesaikan tugas..

Keempat, Hari Raya Idul Fitri tanpa baju baru

Waktu pun berlalu hari-hari selama puasa terlewatkan begitu saja. Tiba saatnya hari raya tiba, namun anak-anak belum terbelikan baju baru.

"Mama kapan kita beli baju baru", rengekan anak bungsu berusia 9 tahun.

"Sabar, pasti bunda belikan, nunggu dulu selesai zoom ya", jawabku menenangkan.

"Memangnya kapan selesainya Bun",

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun