"Iya Bu, Ibu saya jualan bedak, Bu guru pakai bedak Calista saja kayak Ibu saya", jawab Atha  polos dan menggemaskan.
"Waduh ternyata penampilan kita selama ini diperhatikan anak-anak ya," Celetuk guru lain.
Belum selesai kami ngobrol tentang Atha, tiba-tiba Bu Citra datang, diapun menyampaikan bahwa kemarin muridnya yang bernama Echa juga menanyakan tentang lipstiknya.
"Bu guru pakai lipstick apa ya", Tanya Echa penasaran. Bocah perempuan kelas tiga itu memandangi Bu Citra tampak ingin jawaban.
"Memangnya kenapa Mbak Echa", jawab bu Citra
"Kok lipstick Bu guru tidak hilang padahal sejak pagi lo", jawabnya
Bu Citra hanya tersenyum mendengar pertanyaan anak-anak zaman now, batinnya mengatakan "Kok anak-anak sekarang kritis ya, masak penampilan gurunya dinilai, he he ", ucapnya sambil menahan senyum simpulnya.
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa apa yang dialami Bu Nita, Bu Citra juga saya adalah pengalaman nyata yang terjadi di lingkungan sekolah. Ternyata tanpa kami sadari penampilan guru menjadi perhatian murid dan mengesankan.
Untungnya apa yang mereka tanyakan, dan mereka perhatikan adalah hal positip yang membuat kami tersanjung. Seperti mengatakan gurunya cantik dan menanyakan merk lipstiknya.
Wah ternyata usia SD yang masih kelas satu sudah tahu jenis muk up yang mengandung mercuri, bahkan menyarankan Ibu gurunya memakai bedak merk Calista, seperti bedak ibunya. Wah, saya sendiri bahkan belum tahu seperti apa bedak calista itu. he... he...Â
Tidak dapat dipungkiri bahwa penampilan guru dapat mendorong perhatian siswa dalam belajar. Selain itu penampilan menarik menjadi sangat penting dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Orang yang ada di sekitar kita akan merasa nyaman, betah dan senang dengan penampilan diri yang enak di pandang mata.