Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Petugas KPPS Sambat "Lelah dan Melelahkan"

16 Februari 2024   17:33 Diperbarui: 16 Februari 2024   17:34 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat tanggal 14 Februari kemarin adalah hari valentine day bagi yang merayakannya. Namun bagi petugas KPPS yang terdiri dari ibu-ibu, secara otomatis meninggalkan sementara tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga.

Semua urusan anak, masak, dan segala kebutuhan rumah tangga diserahkan kepada suami di rumah. Kebetulan enam dari tujuh anggota KPPS saya terdiri dari kaum ibu, sebagian mereka masih punya balita, sehingga total peran rumah tangga diambil alih oleh para suami di rumah.

Bahkan saya mewanti-wanti, bagi yang punya balita jangan sampai terganggu karena anak, misalnya waktunya menidurkan anak, atau waktunya menyiapkan makan dan lain-lain.

Semuanya harus dikondisikan dengan baik, sehingga alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar tanpa terganggu dengan rengekan anak, karena peran istri digantikan oleh suami secara total. 

Masih tersenyum dalam kelelahan. Dokpri
Masih tersenyum dalam kelelahan. Dokpri

Lima, hari ketiga, masih tersisa letih dan lesu

Hari ini tanggal 16 Februari, namun masih tersisa rasa lelah, letih, dan kantuk. Ini adalah risiko dari  pekerjaan. Bagi kami yang beberapa kali menjadi ketua KPPS mungkin sudah biasa, namun kali ini saya merasakan sendiri, lain dari pada yang lain.

Bekerja tanpa sempat istirahat, kalaupun sempat tertidur mungkin beberapa menit tergeletak di lantai sengaja merebahkan tubuh yang lunglai tak kuat menahan rasa kantuk.

Mendengar berita di medsos sangat miris, ada anggota KPPS yang meninggal dunia akibat kelelahan, kita hanya bisa mendoakan semoga kelelahan mereka menjadi lillah, semoga jerih payahnya menjadi amal berpahala di sisi Allah Subhanahu wa tala. Amiin.

Bapak dan Ibu, itulah pengalaman yang bisa saya bagikan, barangkali mewakili sebagian petugas KPPS yang ada di seluruh wilayah Indonesia, harapannya ada cara pemungutan suara yang bisa lebih praktis, sederhana dan mudah dilakukan di masa-masa yang akan datang.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun