Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengulik Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW Saat Isra' dan Mi'raj

11 Februari 2024   20:54 Diperbarui: 11 Februari 2024   21:15 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://jabar.nu.or.id

Isra' mi'raj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan dari Masjidil Aqsha menuju ke Sidratul Muntaha.

Kisah ini mashhur diketahui umat muslim bahwa tujuan dari perjalanan Nabi yaitu dalam rangka menerima perintah salat lima waktu.

Sebelumnya Rasulullah mengalami peristiwa duka yang luar biasa, pertama ditinggal wafat istri tercinta Sayyidah Khadijah, yang selama ini menemani Rasululah SAW dalam berjuang sekaligus penyumbang dana terbesar selama berdakwah.

Diceritakan dalam sejarah, sebelum menikah dengan Rasulullah SAW kekayaan Khadijah sebanyak  tiga perempat dari kekayaan seluruh Bangsa Arab. Itu artinya beliau orang yang kaya dan terpandang di Jazirah Arab kala itu. Namun semua kekayaannya disumbangkan untuk keperluan dakwah Rasulullah.

Hal yang membuat Rasulullah berduka adalah saat beliau wafat justru tak ada selembar kainpun yang pantas untuk mengkafani Sayyidah Khadijah, hanya tersisa baju yang penuh dengan tambalan. Itu artinya kekayaan yang dimilikinya semua disumbangkan untuk keperluan dakwah Rasulullah SAW.

Kedua, wafatnya paman tercinta Abu Thalib. Beliau adalah orang yang melindungi Rasulullah SAW selama berdakwah. Abu Thalib adalah ketua Suku Quraisy, tokoh yang disegani, sehingga saat kafir quraisy memusuhi nabi maka Abu Thalib-lah orang pertama yang menetang dan melindungi Nabi. Walaupun dia sendiri sampai ahir hayatnya tidak mengimani adanya Allah dan Rasulnya.

Itu juga salah satu penyebab Rasulullah SAW berduka, karena selama ini pamannya-lah yang melindungi dakwahnya dari kaum kafir Quraisy namun saat wafatnya beliau masih dalam keadaan kafir.

Dua peristiwa itulah yang membuat nabi menjadi duka, sedih dan merasa sendiri. Maka Allah menghibur Rasulnya dengan merihlahkan atau memperjalankan nabi untuk melihat kekuasaan Allah yang Maha Agung. 

Selama perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha Nabi diperlihatkan surga, tempat yang indah dan taman yang disediakan untuk mereka yang beriman, bertakwa kepada Allah dan beramal shalih. Beliau tampak tersenyum bahagia melihat umatnya berada di surga dan menikmati keindahan surga.

Saat menengok ke kiri beliau diperlihatkan neraka yang bahan bakarya manusia dan batu yang panas. Berbagai siksaan beliau saksikan. Rasulullah kelihatan bersedih dan bermuka masam melihatnya. Itulah balasan bagi orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT. Mereka orang-orang yang ingkar atas kuasa Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun