Demikianlah contoh-contoh ajaran para waliyullah yang tidak mengajarkan kekerasan namun dengan kedamaian. Hal ini mengajarkan pada kita bahwa dengan berziarah ke makam para waliyullah hendaknya kita juga dapat mengambil pelajaran salah satunya mengajarkan perdamaian dengan sesama.
Ketiga, melembutkan hati
Rasulullah pernah menyampaikan dalam hadisnya yang berbunyi : "Dahulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur. Namun sekarang ketahuilah hendaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat melembutkan hati, meneteskan air mata, mengingatkan kalian akan negeri ahirat. Namun jangan kalian mengucapkan kata batil (didalamnya). Hadits Riwayat al-hakim nomor 133, dishahihkan syaikh al-Albani.
Dalam berziarah kubur ada beberapa ulama' yang berbeda pendapat. Ada yang membolehkan dan ada pula yang melarang. Sebagai orang Nahdliyin saya mengikuti pendapat yang membolehkan. Sehingga menjadi kebiasaan saya setiap hari jumat saya berziarah ke makam almarhum suami bersama anak-anak.
Mendoakan dan membaca alqurn untuk ahli kubur yang telah meninggalkan kita adalah hadiah terindah yang ditunggu-tunggu. Suasana saat di pemakaman memang berbeda  dengan tempat yang lain. Maka benar sekali ungkapan hadis di atas bahwa dengan berziarah kubur maka akan melembutkan hati, dan mengingatkan bahwa kelak ada kehidupan di akhirat.
Benar pula saat saya mendengar pengajian Gus Baha', beliau menyampaikan tentang nasehat Imam Ghozali, bahwa : "jika hatimu gelisah, susah dan gundah maka hendaklah engkau pergi ke kuburan, yakinlah bahwa semua orang yang telah mati, ingin hidup kembali dan beribadah kepada allah SWT, dan engkau masih mempunyai nikmat untuk hidup".
Bapak dan ibu, dengan berziarah ke makam kita akan mengingat kematian, Hal yang pasti terjadi dan tak mungkin menolaknya. Kematian adalah takdir. Tak ada seorangpun yang bisa menghindarinya pun juga tak bisa mendahuluinya. Â
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Sumber bacaan : Parenting Islami, 9 tokoh Wali songo  dan Binbaz.or.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H