Usia masih sembilan tahun memang belum dianggap dewasa, namun mendidiknya untuk bertanggung jawab tak ada salahnya. Memangnya anak usia sembilan tahun bisa apa tentang tanggung jawab? Bukan mengenalkan arti tanggung jawab tapi menanamkan jiwa tanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan.
Contohnya, saat ada tugas atau PR dari sekolah, maka dia harus mengerjakan saat di rumah sebagai rasa tanggung jawabnya sebagai pelajar. Merapikan dan menjaga peralatan sekolah, buku, dan alat-alat tulis harus dipelihara.
Banyak kita jumpai anak seusia Ananda, barang-barang miliknya masih disiapkan dan dilayani oleh bundanya, padahal kita perlu melatihnya untuk menjaga barangnya sendiri. sehingga saat di kelas mereka mengetahui apa saja kebutuhannya hari ini.
Sebagai pengalaman saat saya berada di kelas, banyak siswa saat harus menyiapkan buku, tidak membawa buku pelajaran padahal jadwalnya sudah dituliskan, hal ini dikarenakan anak kurang bertanggung jawab pada kebutuhannya sendiri.
Melatih dengan kemandirian
Mandiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) berarti tidak tergantung pada orang lain. Sedangkan kemandirian adalah keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.Â
Sebagai orangtua hendaknya kita melatih anak untuk mandiri sejak dini, sehingga tidak tergantung pada orang lain. Misalnya sejak usia sekolah dasar sudah dilatih untuk memakai pakaian sendiri, makan sendiri dan menyiapkan peralatan sekolah sendiri.
Hal ini penting untuk melatih kemandirian anak. Memang terkadang hasilnya tidak seperti yang diharapkan orang tua, anak suka tidak rapi jika berpakaian atau jika makan sendiri durasi waktunya lama dan banyak makanan yang tercecer jatuh.
Dengan berjalannya waktu anak akan tumbuh semakin dewasa, tentu kita tetap membimbingnya dan mengarahkannya, bagaimana sikap yang benar, bukan malah memarahinya karena tidak rapi, tidak bersih atau tidak sesuai harapan bundanya.
Dengan memberikan tanggung jawab untuk mengurus dirinya sendiri anak tumbuh lebih dewasa dan mandiri.
Tanamkan karakter