"Lalu siapa yang tadi malam membaca buku pelajaran sesuai jadwal hari ini?" Masih sama hanya dua anak yang mengangkat tangan.
Selanjutnya saya menanyakan satu persatu apa saja yang dilakukan anak-anak saat di rumah-- sehabis maghrib. Dari sekian jawaban hampir semuanya menjawab bermain game, lihat HP, YouTube, TikTok, ada juga yang menjawab ikut ibunya ke pasar malam dan lain sebagainya.
Saya tertegun sejenak, berpikir, mengapa anak-anak tidak suka belajar? bahkan minat untuk belajar saja tidak ada.
Jam istirahat tiba, segera saya masuk kantor. Saat saya menyampaikan kepada teman-teman guru, ternyata jawabannya juga sama. "Halah Bu sama saja, murid-muridku yo podo males sinau."
Sebagai guru tentu saya tidak boleh putus asa bahkan harus mencari penyebab mengapa minat belajar anak kurang? Apakah kesalahan kita saat mengajar di kelas kurang menarik, atau ada faktor lain yang membuat mereka malas belajar. Tentu ini menjadi PR bagi kita sebagai guru.
Berikut hal-hal yang bisa dilakukan guru:
Pertama, mencari penyebab mengapa anak malas belajar
Anak-anak sekarang memang berbeda dengan zaman dulu, dulu mereka suka bermain layang-layang di pematang sawah, bermain kelereng di halaman rumah, bermain lompat tali dan lain sebagainya.
Permainan-permainan tersebut saat ini sudah jarang kita jumpai karena zaman telah berubah, kecanggihan IT memberikan dampak yang tidak bersahabat bagi mereka di usia sekolah.
Hadirnya handphone di zaman now mengubah cara bermain mereka, mereka tidak suka bergerak seperti tempo dulu. Justru di saat usia bermain, anak-anak suka mager, rebahan sambil bermain ponsel.