Pagi itu saya tanya Mbak Bibi, "Mbak sampean tau aktene Mirna?"
"Mboten ngertos Bu," jawabnya.
Saya sudah mulai curiga sama Mbak Bibi, dari cerita tetangga yang menyampaikan ini dan itu. Belum ada kabar tentang keberadaan aktenya Mirna anakku, tetangga bilang lagi: "Bu coba cari BPKB nya Bapak."
"Wah, mungkin di almari Mbak, saya juga gak pernah tahu, barangnya aja saya belum pernah lihat sejak beli motor." jawabku enteng.
Ternyata hari itu saya cari juga tidak ada, akhirnya terungkap juga bahwa Akta Lahir dan BPKB motor dibuat anggunan Mbak Bibi di koperasi untuk meminjam sejumlah uang, kira-kira sudah tiga bulan yang lalu. Waduh saya kecolongan.Â
Dari kejadian tersebut tentu kita harus hati-hati terhadap pekerja yang berada di rumah kita.
Berikut saran yang bisa saya sampaian:
Pertama, tetap waspada terhadap ART.
Bagaimanapun juga orang yang bekerja di rumah kita adalah orang lain, bukan anggota keluarga, walaupun kita anggap seperti keluarga sendiri. Dengan demikian kita tetap waspada terhadap mereka.
Seperti pengalaman saya di atas orang yang saya anggap saudara sendiri ternyata, menodai kepercayaan saya dan mengambil barang berharga tanpa sepengetahuan tuan rumah.