Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berikut 4 Nilai yang Terbangun Dalam Upacara Bendera

28 Agustus 2023   03:36 Diperbarui: 28 Agustus 2023   04:42 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memperingati hari kemerdekaan adalah momen yang ditunggu-tunggu Masyarakat. Hingar bingar perayaan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah, kantor hingga di lingkungan Rt dan RW menjadi luapan kegembiraan masyarakat Indonesia saat ini.

Bahkan sore hari saat saya menulis ulasan ini di lingkungan RT, kira-kira 200 meter dari rumah sedang mengadakan kegiatan panjat pinang. Sedangkan pagi hari  ada jalan sehat bersama Mas Bupati Kabupaten Tuban, Aditya Halindra.

Gerak jalan, karnaval, joget balon, estafet air, balap sarung, senam dan masih banyak even-even lomba yang bisa diikuti oleh masyarakat umum. Semuanya dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Puncaknya sebenarnya ada di tanggal 17 Agustus, saat melaksanakan upacara bendera dengan detik-detik proklamasi dan pembacaan teks proklamasi yang menandakan Kemerdekaan Republik Indonesia tercinta.

Ada yang membanggakan saat peringatan Tujuh Belas Agustus, karena saya selalu menjadi pembawa acara pada upacara bendera di Kecamatan, sejak tahun 2008 hingga tahun 2018. Namun sejak adanya pandemi 2019 kita tidak melakukan upacara bendera di Kecamatan.

Hari ini 17 Agutus 2023 untuk pertama kalinya mengadakan upacara seperti tahun-tahun sebelumya, diadakan meriah di Kecamatan, namun sayang raga ini sedang tidak bersahabat. Saat mengikuti karnafal saya pingsan di tengah perjalanan sehingga harus istirahat hingga saat upacara bendera belum bisa mengikuti karena fisik masih tak berdaya.

Bagi saya momen upacara bendera adalah hal yang sakral. Semua berjalan harus dengan sempurna, semua petugas upacara tidak  boleh melakukan kesalahan. Saat gladi atau latihan upacara pelatih selalu menyampaikan bahwa haram melakukan kesalahan saat upacara bendera berlangsung.

Hal ini cukup dimengerti karena saat upacara semua mata memandang jalannya upacara mulai dari pemimpin upacara, pengibar bendera, dirigen, pembaca teks Undang-Undang, dan lain sebagainya. Apalagi pembawa upacara adalah hal yang sangat urgen. Maka saya berusaha tidak salah.

 Foto menjadi petugas pembawa acara saat Upacara 17 Agustus 2018.Dokpri
 Foto menjadi petugas pembawa acara saat Upacara 17 Agustus 2018.Dokpri

Biasanya saya meminta satu orang pendamping yang bertugas untuk mencoret teks yang sudah saya baca. Misalnya saya membaca :  1. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, barisan disiapkan. Maka tugas pendamping saya mencoret nomor yang telah saya baca sehingga saya tidak melakukan kesalahan dengan mengulang nomor yang sudah dibaca.

Dan Alhamdulillah selama sepuluh tahun menjadi petugas upacara tidak pernah melakukan kesalahan membaca teks tata upacara bendera. Lalu apa saja nilai yang terkandung dalam upacara bendera ?

Pertama, Kedisiplinan.

Salah satu penerapan kedisiplinan yang bisa dilihat adalah saat upacara. Bagaimana peserta upacara melakukan sikap disiplin untuk tidak melakukan gerakan apapun saat upacara berlangsung.

Dilarangnya berbicara dan melakukan gerakan apapun, merupakan nilai sikap siap yang harus dilakukan semua peserta upacara kurang lebih 1 jam. Nilai disiplin inilah yang diharapkan dapat menjadi kebiasaan para siswa dalam menerapkan kehidupan sehari-hari.

Seseorang yang bisa melakukan kegiatan dengan disiplin, hidupnya akan teratur dan lebih bermakna karena setiap waktu dan kesempatan akan dimanfaatkan sebaik mungkin. Kapan harus belajar, bekerja, membantu orang tua, istirahat dan kapan harus bersantai.

Foto bareng anggota Paskibraka.Dokpri
Foto bareng anggota Paskibraka.Dokpri

Kedua, kerja sama dan kekompakan.

Di dalam tata upacara ada hal-hal yang harus dilakukan dengan kelompok. Salah satunya adalah petugas pengibar bendera.  Seyogyanya harus membangun kerja sama yang baik antara satu dengan yang lainya.

Pembawa bendera, utamnya penarik tali bendera harus bisa bekerja sama dengan penarik tali yang lain, hal ini supaya gerakan bendera bisa naik pelan-pelan hingga ke puncak tiang bendera.

Demikian juga petugas koor yang mengiringi, harus bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya berimbang dengan naiknya bendera. Sehingga saat bendera sampai di puncak tiang, Lagu Indonesia Raya juga harus selesai. Untuk itu antara petugas pengibar bendera dan petugas koor harus ada kekompakan saat melaksanakan tugasnya.

Sehingga tidak terjadi kesalahan misalnya, Lagunya selesai tetapi benderanya baru setengah tiang, atau sebaliknya bendera sudah dupuncak tiang, namun lagu Indonesia Raya belum selesai dinyanyikan.

Ketiga, Patriotisme atau kepahlawanan.

Dengan melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, hal ini menunjukkan penerapan dan  pengamalan nilai-nilai dari Pancasila yaitu sila ketiga Persatuan Indonesia.  Hal ini menunjukkan patriotisme dan sikap kepahlawanan. Pahlawan adalah sosok pejuang yang rela mengorbankan jiwa dan raga tanpa pamrih demi kemerdekaan. 

Keihlasan dan perjuangan yang mereka lakukan menunjukkan patriotisme yang perlu kita tiru sebagai generasi bangsa yang siap mengisi kemerdekaaan. Bagaimana kita mengenang para pahlawan yang telah gugur saat memperjuangkan kemerdekaan. Ada waktu khusus yang diperuntukkan untuk para pahlawan saat upacara yaitu mengheningkan cipta.

Kita dianjurkan untuk menundukkan kepala seraya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mereka yang gugur di medan laga, supaya mendapat ampunan dan ketenangan. Semoga gugur dalam keadaan syahid karena berjuang melawan penjajah. 

Gambar saat upacara di sekolah. Dokpri
Gambar saat upacara di sekolah. Dokpri

Keempat, kekuatan fisik dan mental.

Setiap upacara Hari Senin, selalu ada anak yang tidak menyelesaikan upacara sampai akhir. Ada yang kelelahan, ada yang tiba-tiba pucat dan jatuh, sakit perut dan lain-lain. Hal ini dipengaruhi oleh fisik mereka yang kurang sehat.

Untuk itu kami selalu menghimbau kepada anak-anak bahwa setiap Hari Senin harus sarapan terlebih dahulu agar fisik menjadi kuat dan bisa melaksanakan upacara hingga selesai. Nora namanya, siswi yang satu ini sekarang kelas tiga, sejak kelas satu dia tidak pernah ikut upacara, alasannya selalu sakit perut.

Saat saya tanya mengapa tidak ikut upacara, ternyata selama ini dia tidak pernah sarapan, biasanya cukup membeli jajan saat istirahat berlangsung. Maka sayapun menemui Ibunya, dan manyarankan agar dibiasakan sarapan sebelum berangkat sekolah.

Alhamdulilah dengan berjalannya waktu, Nora sudah mengikuti upacara sampai selesai. Bahkan sudah berani menjadi petugas upacara dengan ikut regu koor.

Selain kekuatan fisik, upacara juga melatih mental. Dengan menjadi petugas upacara juga melatih mental mereka agar tidak grogi saat tampil di depan umum. Bahkan saat ini mereka sudah berani meminta menjadi petugas upacara sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Rima, siswi kelas 5, dia bahkan ingin menjadi pemimpin upacara. "Bu, saya ingin menjadi pemimpin upacara",

"Lo, kamu kan perempuan, tidak malu berada di tengah lapangan, suaramu juga harus keras",

"Tidak Bu, saya akan bersungguh-sungguh dan mengeraskan suara", jawabnya dengan percaya diri.

Bapak dan Ibu, Begitu banyak nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan upacara bendera. Sepintas mungkin kita akan berpikir, upacara itu identik dengan payah dan panas, namun ternyata cukup banyak manfaat bagi anak-anak.

 Menjadi petugas upacara akan menjadi kebanggaan bagi mereka, menumbuhkan rasa percaya diri dan  mencetak mental mereka menjadi seorang yang pemberani.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Berpartisipasi untuk even menulis opini Kopaja 71

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun