Saat guru membayangkan suatu visi, apakah telah menyertakan gambaran murid ke dalamnya? Sebagai seorang guru, mendidik bukanlah pekerjaan administratif. Target pekerjaan kita bukan sebuah dokumen, selembar kertas, atau daftar angka. Mendidik tidak hanya berbicara tentang dimensi waktu "sekarang".
Sasaran pekerjaan kita adalah manusia. Target pekerjaan kita adalah pertumbuhan manusia demi manusia. Hasil pekerjaan kita baru akan terlihat saat manusia ini berkarya di masa depan nanti.
Oleh karena itu, memiliki visi tentang pertumbuhan murid menjadi hal yang sangat penting bagi seorang guru. Visi yang diharapkan terwujud pada murid kita di masa depan. Visi mengenai murid inilah yang nantinya menjadi bintang penunjuk arah bagi guru dalam menentukan program dan strategi pembelajaran.
Terkadang sebagai guru kurang bisa berinisiasi karena berada di zona nyaman. Ada beberapa contoh teman yang mengatakan : "Wah untuk apa berpayah-payah menjadi guru penggerak, yang penting sudah mengajar dan gugur kewajiban, toh sama-sama dapat gaji".
Pernyataan ini mungkin perlu dicermati, walaupun pendapat ini juga tidak bisa disalahkan. Sebagai guru tentu kita punya cita-cita terhadap murid, seperti apa gambaran kita terhadap murid di masa depan.
Nah, untuk mewujudkannya tentu kita harus punya action sehingga apa yang menjadi gambaran dan cita-cita tentang murid di masa mendatang akan terwujud.
Seperti halnya Ir. Soekarno, beliau menuliskan puisi tentang Indonesia, kecintaannya terhadap Indonesia menjadi sebuah visi bagaimana mewujudkannya menjadi bangsa yang besar dan merdeka, terlepas dari penjajah.Â
Beliau menyampaikan dalam bait-bait syairnya bahwa keberadaan Indonesia adalah harga mati. jiwa, raga dan bahkan nyawa dipertaruhkan untuk mewujudkan visi Indonesia yaitu merdeka. Apapun yang beliau lihat adalah Indonesia. Beliau melihat Indonesia bukan hanya satu sudut pandang saja namun Indonesia hasil kolaborasi dari lautan, pantai, daratan, budaya, aneka hayati, flora dan faunanya.
Berikut isi puisi karya Ir. Soekarno
Aku Melihat Indonesia