Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Visi Guru Penggerak

6 Agustus 2023   23:26 Diperbarui: 6 Agustus 2023   23:42 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis saat melakukan proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Dokumen pribadi 

Pada artikel sebelumnya pernah saya tuliskan tentang nilai dan  peran guru penggerak yaitu; Kolaborasi, Reflektif, Berpihak pada murid, Mandiri dan Inovatif. Kali ini kita akan membahas bagaimana visi guru penggerak.

Bapak dan Ibu, ingatkah saat kita masih duduk di TK dulu, Ibu guru menanyakan pada kita "Mau jadi apa jika sudah besar nanti?" Dengan bangga dan percaya diri kita menjawab tentang profesi yang akan kita lakukan di masa yang akan datang. Padahal kita belum tahu apakah kelak hal itu tercapai atau tidak.

Saat kita menjawab akan menjadi polisi, menjadi ustad, menjadi pilot adalah ungkapan dan gambaran sebuah profesi yang akan kita wujudkan, walaupun saat itu kita tidak tahu, apakah kelak kita bisa mewujudkannya apa tidak. Itulah analogi dari sebuah visi.

Visi diibaratkan seperti bintang penunjuk arah yang akan memandu menjelajah untuk mencapai tujuan. Visi memang belum terjadi saat ini, kita ingin hal itu kita wujudkan di masa depan. Visi adalah representasi visual kita di masa depan.  

Kegiatan  Lokakarya CGP  Angkatan 7 Kab.Tuban Dokumen pribadi
Kegiatan  Lokakarya CGP  Angkatan 7 Kab.Tuban Dokumen pribadi

Lalu seperti apakah visi guru penggerak itu ?

Masihkah kita ingat "Sumpah Palapa" dari seorang patih Kerajaan Majapahit?  Visi Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa tersebut mampu mengerakkan kerajaan, Hingga seluruh komponen bisa berkolaborasi mencapai puncak kejayaannya demi kerajaan yang mereka cintai.

Gajah Mada bukanlah seorang raja, namun dengan visinya untuk mempersatukan Nusantara, mampu menggerakkan  hati seluruh rakyat untuk mempersatukan wilayah Nusantara. Patih Gajah Mada dapat menjadi gambaran antara guru dan sekolah.

Guru bukanlah kepala sekolah, namun hendaklah mempunyai visi yang bisa menggerakkan semua komponen warga sekolah. Jika visi guru bisa dipahami sebagai tujuan besar yang akan dibangun oleh sekolah maka hendaknya semua komponen mendukung dan berusaha mewujudkannya  karena tujuan utamanya berpihak pada murid.

Mengapa tujuan utama berpihak pada murid?  

Saat guru membayangkan suatu visi, apakah telah menyertakan gambaran murid ke dalamnya? Sebagai seorang guru, mendidik bukanlah pekerjaan administratif. Target pekerjaan kita bukan sebuah dokumen, selembar kertas, atau daftar angka. Mendidik tidak hanya berbicara tentang dimensi waktu "sekarang".

Sasaran pekerjaan kita adalah manusia. Target pekerjaan kita adalah pertumbuhan manusia demi manusia. Hasil pekerjaan kita baru akan terlihat saat manusia ini berkarya di masa depan nanti.

Oleh karena itu, memiliki visi tentang pertumbuhan murid menjadi hal yang sangat penting bagi seorang guru. Visi yang diharapkan terwujud pada murid kita di masa depan. Visi mengenai murid inilah yang nantinya menjadi bintang penunjuk arah bagi guru dalam menentukan program dan strategi pembelajaran.

Salah satu peran guru adalah mendampingi dan menebali potensi dan kekuatan murid.Dokpri 
Salah satu peran guru adalah mendampingi dan menebali potensi dan kekuatan murid.Dokpri 

Terkadang sebagai guru kurang bisa berinisiasi karena berada di zona nyaman. Ada beberapa contoh teman yang mengatakan : "Wah untuk apa berpayah-payah menjadi guru penggerak, yang penting sudah mengajar dan gugur kewajiban, toh sama-sama dapat gaji".

Pernyataan ini mungkin perlu dicermati, walaupun pendapat ini juga tidak bisa disalahkan. Sebagai guru tentu kita punya cita-cita terhadap murid, seperti apa gambaran kita terhadap murid di masa depan.

Nah, untuk mewujudkannya tentu kita harus punya action sehingga apa yang menjadi gambaran dan cita-cita tentang murid di masa mendatang akan terwujud.

Seperti halnya Ir. Soekarno, beliau menuliskan puisi tentang Indonesia, kecintaannya terhadap Indonesia menjadi sebuah visi bagaimana mewujudkannya menjadi bangsa yang besar dan merdeka, terlepas dari penjajah. 

Beliau menyampaikan dalam bait-bait syairnya bahwa keberadaan Indonesia adalah harga mati. jiwa, raga dan bahkan nyawa dipertaruhkan untuk mewujudkan visi Indonesia yaitu merdeka. Apapun yang beliau lihat adalah Indonesia. Beliau melihat Indonesia bukan hanya satu sudut pandang saja namun Indonesia hasil kolaborasi dari lautan, pantai, daratan, budaya, aneka hayati, flora dan faunanya.

Berikut isi puisi karya Ir. Soekarno

Aku Melihat Indonesia

Karya: Ir. Soekarno

Jikalau aku berdiri di pantai Ngliyep

Aku mendengar Lautan Hindia bergelora membanting di pantai Ngliyep itu
Aku mendengar lagu, sajak Indonesia

 Jikalau aku melihat sawah-sawah yang menguning-menghijau
Aku tidak melihat lagi batang-batang padi yang menguning menghijau
Aku melihat Indonesia

Jikalau aku melihat gunung-gunung
Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung
Kelebet, dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia

 Jikalau aku mendengarkan Lagu-lagu yang merdu dari Batak
bukan lagi lagu Batak yang kudengarkan
Aku mendengarkan Indonesia

 Jikalau aku mendengarkan Pangkur Palaran
bukan lagi Pangkur Palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia

 Jikalau aku mendengarkan lagu Olesio dari Maluku
bukan lagi aku mendengarkan lagu Olesio
Aku mendengar Indonesia

Jikalau aku mendengarkan burung Perkutut
menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-sepoi
bukan lagi aku mendengarkan burung Perkutut
Aku mendengarkan Indonesia

Jikalau aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia

 Jikalau aku melihat wajah anak-anak
di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar
"Pak Merdeka; Pak Merdeka; Pak Merdeka!"
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia

Pembentukan karakter murid bisa dimulai dengan melatih disiplin saat upacara bendera. Dokpri
Pembentukan karakter murid bisa dimulai dengan melatih disiplin saat upacara bendera. Dokpri

Untuk dapat mewujudkan visi sekolah impian dan melakukan proses perubahan, maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Jika diibaratkan seperti seorang pelari yang memiliki tujuan mencapai garis "finish", maka ia butuh peralatan yang mendukung selama berlatih seperti alat olahraga.

Adalah kita kenal dengan Inkuiri Apresiatif (IA) adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif untuk menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan (Cooperrider & Whitney, 2005).

Dari pernyataan di atas, guru harus mampu melakukan paradigma baru dengan berpikir positif dan menemukan hal positif dalam diri murid, sehingga kita bisa mengeksplor kemampuan yang ada menjadi potensi yang bisa menjadi kekuatan murid.

Di sekolah, pendekatan Inkuiri Apresiatif(IA) dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik.

Nantinya, kelemahan, kekurangan, dan ketiadaan menjadi tidak relevan lagi. Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah impian dan visi setiap warga sekolah.

Bapak dan Ibu, penting bagi kita sebagai guru juga orang tua mempunyai visi sebagai tujuan belajar kita, bagaimana mendampingi murid bisa mewujudkan perilaku sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu, beriman bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berahlak mulia, Berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Sumber : Modul CGP 1.3 Visi Guru penggerak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun