Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berikut Empat Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Bulan Muharram

23 Juli 2023   20:42 Diperbarui: 23 Juli 2023   20:43 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan istighosah saat peringatan 1 Muharram, Taman Pendidikan Al-Quran Nurul Huda. Dokpri.

 

Peringatan 1 Muharram yang secara serentak diperingati oleh masyarakat Indonesia. Dengan diberlakukannya hari libur nasional yang jatuh pada hari Rabu, 19 Juli 2023 yang lalu. Ada banyak cara untuk meluapkan  momen special di tahun baru Hijriyah tersebut.  

Banyak lembaga pendidikan formal maupun non formal yang memperingati dengan berbagai macam kegiatan. Misalnya diadakan istighosah bersama, pawai ta'aruf, mengumandangkan doa ahir tahun juga doa awal tahun dan lain sebagainya.

Seperti yang kami lakukan di lembaga Taman Pendidikan Al-Qur'an Nurul Huda. Peringatan 1 Muharram kami peringati dengan suasana yang hidmad dan penuh kesyukuran. Kegiatan yang sepontan kami gagas ini memberikan nuansa tersendiri saat mengikutinya.

Kegiatan yang dilakukan sore hari setelah shalat asar ini melibatkan semua santri dan wali santri, sebenarnya bukan kali pertama, namun tahun ini kami menyelenggarakan dengan nuansa yang berbeda. Kegiatan dimulai dengan melakukan istigosah bersama yang dipimpin oleh seorang ustadzah.

Setelah istighosah kami melakukan doa bersama ahir tahun. Selanjutnya kami memberikan kesempatan kepada semua santri dan wali santri untuk menuliskan harapan sekaligus doa di awal tahun baru 1445 Hijriyah.

Dengan antusis semua santri menuliskan harapan dan doa sesuai dengan cita-cita mereka. Demikian juga wali santri juga menginginkan harapan yang baik di tahun baru ini. Setelah menuliskannya di kertas post it, lalu  menempelkannya di dinding kelas, sengaja kami bacakan satu-persatu doa-doa mereka yang akan diamini oleh semua peserta yang hadir.

Setelah selesai kami menunggu saatnya maghrib tiba, untuk melakukan salat maghrib berjamaah. Usai salat maghrib, kami melakukan doa awal tahun, saat itulah kami membacakan satu persatu doa yang telah dituliskan oleh semua santri juga wali santri.

Tentu semua mengharapkan kebaikan untuk awal tahun baru ini, misalnya ingin menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua, ingin menjadi hafidhah, ingin menjadi guru, polisi dan lain sebagainya. Namun, ada yang menggelitik bagi kami karena ada diantara mereka yang menuliskan "Aku ingin wajahku glowing".

Sontak hampir semua tertegun dan menyimpan tawa, akan doa tersebut, tapi itulah harapan-harapan mereka di masa yang akan datang. Sedangkan doa dan harapan wali santri hampir semuanya sama, ingin rumah tangganya bahagia, tenteram, mendampbakan anaknya saholih-shalihah. Ada juga yang menuliskan ingin hutangnya lunas dan lain sebagainya.

Semua yang mereka tulis adalah luapan hati secara tulus bahwa keinginan dan harapan di tahun baru ini menjadi nyata. Namun yang lebih penting bukan hanya sekedar merajut doa untuk dilangitkan tetapi bagaimana mengisinya dengan hal-hal penting sebagai berikut :

ilustrasi orang merenung dalam doa. Gambar dari : merdeka .com
ilustrasi orang merenung dalam doa. Gambar dari : merdeka .com

Pertama, muhasabah diri.

Muhasabah diri atau introspeksi diri. Merenungkan tentang amal kita yang telah lewat, apakah masih suka melakukan hal-hal yang menjadi larangan agama, sekaligus menghitung apakah amal kebaikan kita lebih banyak atau justru lebih sedikit.

Di malam Muharam inilah kita diberi kesempatan untuk  merenungkan apa yang sudah terlewatkan  sehingga kita bisa lebih mawas diri dan optimis dalam melakukan perubahan yang lebih baik.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hasyr ayat 59 yang artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esuk (akhirat)".

ilustrasi anak yang sedang bersedekah pada dhuafa'. Gambar dari Kompassiana.com 
ilustrasi anak yang sedang bersedekah pada dhuafa'. Gambar dari Kompassiana.com 

Kedua, bersedekah

Sedekah adalah amalan baik yang bisa dilakukan setiap saat, namun pada Bulan Muharam ini sedekah sangat dianjurkan, apalagi menyantuni anak yatim. Hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi kaum muslimin- mulimat, bahwa kegiatan santunan anak yatim menjadi kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh organisani muslimat.

Pada saat yang sama pada peringatan Muharram itulah kami menganjurkan anak-anak untuk bersedekah dengan bertukar kado dengan teman. Hal ini untuk menanamkan anak bahwa amalan atau sedekah yang dilakukan di Bulan Muharam akan dilipatgandakan dari pada sedekah di bulan-bulan yang lain.

Jika sejak kecil sudah terbiasa loman(suka memberi) maka kelak dewasa akan terhindar dari sifat bakhil atau kikir. Dengan ringan hati anak akan suka menolong dan memberikan sebagian rezekinya untuk ditasarufkan kepada orang yang tidak mampu.

Ketiga, berpuasa

Pada bulan Muharam ini kita dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharam, yang disebut dengan Tasu'a dan berikutnya tanggal 10 Muharam disebut dengan puasa 'Asyura.

Menurut syarah Riyadhus Shalihin, bahwa anjuran puasa tanggal 9 Muharam untuk membedakan puasa orang Yahudi yang menghususkan puasa tanggal 10 Muharam. Sehingga puasa umat islam dianjurkan pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Ilustrasi gambar keluarga saat bersilaturrahmi. Diambil dari Detik.com
Ilustrasi gambar keluarga saat bersilaturrahmi. Diambil dari Detik.com

Keempat, bersilaturrahmi

Menyambung silaturrahmi sangat dianjurkan oleh Islam, terlebih di bulan Muharam ini.  Untuk merekatkan tali persaudaraan, dengan cara saling berkunjung kepada sanak saudara, kerabat juga tetangga.

Seperti yang terangkan dalam hadis Nabi yang berbunyi : "Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya maka perbanyaklah silaturrahmi"( H.R. Buhkari Muslim)

Bapak dan Ibu, Bulan Muharam telah tiba, saatnya kita muhasabah diri, introspeksi dan metani(meneliti diri) akan amalan-amalan yang telah kita lakukan di masa lalu, dan tetap optimis menjalani masa depan dengan melakukan hal-hal yang lebih baik.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat

Referensi: Empat amalan yang bisa dikerjakan di Bulan Muharam,detik.com/hikmah/khazanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun