Pertama, muhasabah diri.
Muhasabah diri atau introspeksi diri. Merenungkan tentang amal kita yang telah lewat, apakah masih suka melakukan hal-hal yang menjadi larangan agama, sekaligus menghitung apakah amal kebaikan kita lebih banyak atau justru lebih sedikit.
Di malam Muharam inilah kita diberi kesempatan untuk  merenungkan apa yang sudah terlewatkan  sehingga kita bisa lebih mawas diri dan optimis dalam melakukan perubahan yang lebih baik.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hasyr ayat 59 yang artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esuk (akhirat)".
Kedua, bersedekah
Sedekah adalah amalan baik yang bisa dilakukan setiap saat, namun pada Bulan Muharam ini sedekah sangat dianjurkan, apalagi menyantuni anak yatim. Hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi kaum muslimin- mulimat, bahwa kegiatan santunan anak yatim menjadi kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh organisani muslimat.
Pada saat yang sama pada peringatan Muharram itulah kami menganjurkan anak-anak untuk bersedekah dengan bertukar kado dengan teman. Hal ini untuk menanamkan anak bahwa amalan atau sedekah yang dilakukan di Bulan Muharam akan dilipatgandakan dari pada sedekah di bulan-bulan yang lain.
Jika sejak kecil sudah terbiasa loman(suka memberi) maka kelak dewasa akan terhindar dari sifat bakhil atau kikir. Dengan ringan hati anak akan suka menolong dan memberikan sebagian rezekinya untuk ditasarufkan kepada orang yang tidak mampu.
Ketiga, berpuasa