Untuk menambah semangat dalam menghafal sekaligus memberikan apresiasi bagi  santri yang hafalannya lancar dan sesuai  kompetensi maka akan diberi hadiah di ahir Ramadhan. Â
Kelima, waktu pembelajarannya cukup singkatÂ
Jika pembelajaran di hari efektif  masuk  antara jam 15.00 -- 17.00 WIB. Namun jika masuk pagi hari di Bulan Ramadham pembelajarannya antara pukul 04.50 -06.10 WIB. Setelahnya mereka bisa mempersiapkan sekolah  di SD/MI tempat mereka belajar.  Â
Waktu yang singkat itu cukup efektif dengan materi hafalan dengan cara yang menyenangkan. Usia mereka berjenjang antara  5-12 tahun.
Sebagian mereka sudah berpuasa  ada  yang masih latihan puasa, sehingga materinya ringan dan tidak membebani. Mereka cukup semangat mengikuti pembelajaran karena mereka tahu ada kekuatan dalam suasana Ramadhan yang bertaburan pahala.
Bapak ibu, apa yang menjadi pengalaman saya tentu tidak sama konteksnya dengan apa yang terjadi di NTT. Sekolah formal yang melibatkan banyak pihak, tentu banyak kendala di lapangan.
Jikapun tetap diberlakukan tentu menuai pro dan kontra di masyarakat sehingga viral di dunia maya. Kita hanya bisa berdoa dan berharap akan ada hikmah dibalik  semua yang terjadi.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H