Contoh perilaku yang menunjukkan kesadaran sosial adalah mengakui kekuatan dan kemampuan orang lain, mempertimbangkan pandangan dan pemikiran orang lain, menujukkan kepedulian dan perasaan orang lain, memahami dan mengekspresikan rasa syukur.
Pada ilustrasi di atas Kino bersikap merendahkan dan tidak mengakui kemampuan dan kekuatan orang lain, padahal bisa saja sebenarnya Kusnun mempunyai sesuatu yang tidak miliki orang lain, karena sesungguhnya setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing.
Keempat, ketrampilan berelasi
Adalah kemampuan yang dapat membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan suportif.
Contoh yang bisa ditunjukkan dalam ketrampilan berelasi adalah perilaku murid yang bisa berkomunikasi dengan efektif, mengembangkan hubungan atau relasi yang positif, mencari dan menawarkan bantuan apabila ada seseorang yang membutuhkan, dapat bekerja sama dengan tim atau berkolaborasi dan dapat melawan tekanan sosial yang negative.
Dari ilustrasi di atas seharusnya Kino menawarkan bantuan kepada Kusnun yang kurang cakap dalam menyampaikan pendapat, atau mempraktikkan kerja sama untuk memecahkan masalah. Bukan malah menjatuhkan dengan kata-kata yang kotor. Itulah pentingnya guru memberikan pembelajaran sosial dan emosional yang secara implisit masuk dalam proses pembelajaran.
Kelima, membuat keputusan yang bertanggung jawab
Kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, dan mengevaluasi manfaat dan konsekwensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well being) diri sendiri, masyarakat atau kelompok.
Sikap yang bisa ditunjukkan pada siswa adalah berlatih membuat keputusan beralasan atau masuk akal setelah menganalisis informasi atau data, mengidentifikasi atau mengenal solusi dari masalah pribadi dan sosial, menyadari bahwa ketrampilan berpikir kritis sangat berguna baik di luar maupun di lingkungan sekolah.Â
Bapak dan Ibu, sebagai guru maupun orang tua penting kiranya menanamkan pembelajaran sosial dan emosional terhadap anak, karena mereka perlu penuntun yang dapat membimbing menuju jalan kebaikan.
Pendidikan bukan hanya terukur dengan pengetahuan kognitif saja namun bagaimana sikap (afektif) dan perilaku anak menjadi lebih baik.