Keempat, melatih menghadapi kegagalanÂ
Setiap manusia pasti akan menghadapi dua kemungkinan, senang dan sedih, kesempitan dan kelonggaran, mengalami sukses dan gagal. Demikian juga seorang pedagang, ada kalanya beruntung dan mendapatkan laba. Kadang juga yang mengalami kerugian atau dagangan tidak laku.
Hal ini menjadi hukum alam yang sudah biasa terjadi. Demikian juga pada Zima, pernah juga panganan yang dibawa tidak habis itu artinya Zima mengalami kegagalan.
Nah, kondisi seperti itu pernah juga terjadi. Saya menyampaikan jika tidak habis jajannya tidak apa-apa. Tidak usah sedih, mungkin teman-temanmu ingin aneka cemilan yang lain, jadi kakak perlu kreatif lagi.
Hal ini perlu saya tanamkan bahwa dalam menghadapi hidup memang harus siap menghadapi kesenangan juga kegagalan.
Bapak dan Ibu, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menanamkan sikap mandiri dan bertanggung jawab pada anak, selama anak tidak terbebani dan tetap merasa happy kita akan mendorong dan memberikan motivasi untuk masa depannya.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H