Satu, menerapkan kurikulum yang mempunyai tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas dan konsisten. Tujuan pembelajaran bukan hanya dapat dipahami oleh guru namun bagi murid-muridnya.
Dua,  guru dapat merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid. Bagaimana guru menanggapi dan merespons  kebutuhan belajar murid. misalnya menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Tiga, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mengundang murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Empat, guru dapat menciptakan manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas yang memungkinkan fleksibilitas, namun terstruktur, sehingga walaupun murid melakukan kegiatan yang mungkin berbeda-beda namun kelas tetap kondusif.
Lima, penilaian berkelanjutan, di mana guru dapat memperoleh informasi dari proses penilaian yang dilakukan. Untuk mengetahui murid yang sudah mencapai tujuan pembelajaran dan murid mana yang masih ketinggalan untuk kemudian menyusun rencana dan proses pembelajaran selanjutnya.
Bapak dan ibu, jika dibayangkan maka peran dan tanggung jawab guru sungguh berat, namun dalam kesehariannya bapak dan ibu guru sudah sering menghadapi berbagai macam karakter murid, sehingga kemampuan multitasking secara natural sudah dimiliki.
Kemampuan ini tidak disadari karena begitu alaminya hal ini terjadi, betapa sudah terbiasanya bapak dan ibu guru menghadapai tantangan ini. Sehingga  harapannya apa yang menjadi jerih payah dalam membimbing murid-murid menjadi amal salih yang bisa bermanfaat, dan bisa mengantarkan murid-murid menjadi generasi penerus bangsa yang berkarakter.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat. Â
Referensi : Modul 1.2 CGP "Praktek Pembelajaran yang Berpihak pada Murid".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H