Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebaik-Baik Teman Adalah yang Menunjukkan Suatu Kebaikan

30 Desember 2022   22:00 Diperbarui: 31 Desember 2022   04:49 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri, Zeni Lutfiyah, Zuhriyah, Khuriyatul Ainiyah. Dokumen Pribadi.

Benar apa yang dikatakan dalam pepatah Arab bahwa: "Sebaik-baik teman adalah yang menunjukkan kamu pada kebaikan". Itulah teman sejati, teman yang bisa menunjukkan arah di mana saat kita berjalan terseok dan tersisih, memberikan pelita  ketika cahaya itu redup tuk kita lalui.

Selain Zuhriyah yang menginspirasi juga ada Zeny Lutfiah, dulu juga seorang mayoret duet dengan Zuhriyah di group drum band Al- Islam, Mbak Zeny kami menyapanya, saat menimba ilmu di Al-Islam, dia aktif menjadi anggota paduan suara dan qosidah hingga menjadi koordinator pentas seni.

Saat ini dia menjadi dosen (Hukum Islam, Perkawinan dan waris Islam) di Universitas Sebelas Maret Surakarta(UNS), pengurus MUI Sukoharjo bidang pemberdayaan perempuan remaja dan keluarga(PRK), PCNU Sukoharjo sebagai Koordinator bidang LKK(Lembaga kemaslahatan keluarga), di PC Muslimat sebagai Dewan pakar dan ketua Himpunan Daiyah dan majlis taklim, juga sebagai pengurus pusat ketua bidang pemberdayaan perempuan di Jamiyah Perempuan dan Pengasuh Pondok Pesantren dan Muballighoh(JP3M), juga dewan pengurus pusat Asosiasi Dosen Agama Islam Indonesia.

Selain itu dia juga membawahi 9 majlis taklim di Yayasan pemberdayaan Umat(YPU) pimpinan suaminya Ahmad Hafid, dosen UIN Surakarta.

Penulis saat berada di ruang MUBES IKAI. Dokpri
Penulis saat berada di ruang MUBES IKAI. Dokpri

Saya tahu teman-temanku saat ini mempunyai jabatan juga prestasi yang menggunung, namun ketika bertemu dengan kawan lama mereka tetap seperti dulu. Berteman tulus dari hati, bukan sekedar  basa-basi. Baik mbak Zuhriyah maupun Mbak Zeni mereka tetap menyapa kami dengan gaya tempoe dulu. Melepaskan status daiyah atau mubalighoh juga dosen di hadapan teman-temannya agar kami bisa sehati.

Bercerita, bercanda ngalor-ngidul, mengingat masa lalu yang penuh kenangan. Kembali melepas status siapa saya dan siap kamu, yang ada siapa kita 30 tahun yang lalu. Momen seperti inilah yang sebenarnya banyak teman-teman impikan. Mereka yang belum berkesempatan bertemu, pasti ada rindu yang mendayu, tersimpan di lubuk hati. Ingin merengkuh namun tangan tak sampai. Ingin bergabung namun kesempatan yang belum berpihak.  

Teman lama berkumpul kembali, cerita lama terulang lagi adalah satu momen bahagia yang tak terencana. Sungguh jika Tuhan mengizinkan maka jalan itu diperluas untuk merekatkan silaturrahmi.

Bapak Ibu, harapannya semoga apa yang kita lalui di tahun 2022 menjadi muhasabah bagi diri yang fakir ini, jika baik dan bernilai plus kita pertahankan dan juga kita tingkatkan dan jika kurang baik maka segera berbenah, kita songsong datangnya tahun 2023 ini dengan semangat baru dan penuh optimis.

Inilah ceritaku di penghujung tahun 2022, Bagaimana dengan cerita Anda?

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun