Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengenal Segitiga Restitusi, Saat menghadapi Anak yang Sedang Bertengkar

15 Desember 2022   20:11 Diperbarui: 23 Desember 2022   21:20 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segitiga Restitusi

Restitusi  adalah Proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahannya sehingga karakter mereka lebih kuat ketika kembali kepada kelompoknya dengan karakter yang lebih kuat ( Gossen: 2004)

Restitusi juga merupakan proses kolaborasi yang mengajarkan murid untuk mencari solusi masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Dossen, 19996)

Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai.

Pada Ilustrasi di atas guru sebaiknya mengkondisikan murid melalui segitiga restitusi. lalu seperti apa tahapan segitiga Restitusi tersebut ?

Pertama, menstabilkan identitas 

Pada dasarnya anak membutuhkan kebutuhan dasar yaitu perhatian, nyaman dan senang. Adam ingin nyaman dan tenang karena merasa lengannya sakit bekas suntikan. Sedangkan Kana ingin merasa senang sehingga secara sepontan menepuk lengan Adam.

Kesenangan Kana ternyata kurang tepat sasaran, sehingga menimbulkan keduanya bertengkar. Untuk itu keduanya harus dilerai dan diluruskan untuk mencari akar masalahnya. Dengan mengatakan :

"Saya tidak ingin mencari siapa yang salah, tapi saya akan mencari solusi",

"Setiap orang pasti berbuat salah, saya juga pernah seperti itu",

"Tidak ada manusia yang sempurna", adalah kalimat yang bisa menahan emosi keduanya. Dengan kalimat yang menyejukkan maka emosi anak akan mereda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun