Restitusi  adalah Proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahannya sehingga karakter mereka lebih kuat ketika kembali kepada kelompoknya dengan karakter yang lebih kuat ( Gossen: 2004)
Restitusi juga merupakan proses kolaborasi yang mengajarkan murid untuk mencari solusi masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Dossen, 19996)
Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai.
Pada Ilustrasi di atas guru sebaiknya mengkondisikan murid melalui segitiga restitusi. lalu seperti apa tahapan segitiga Restitusi tersebut ?
Pertama, menstabilkan identitasÂ
Pada dasarnya anak membutuhkan kebutuhan dasar yaitu perhatian, nyaman dan senang. Adam ingin nyaman dan tenang karena merasa lengannya sakit bekas suntikan. Sedangkan Kana ingin merasa senang sehingga secara sepontan menepuk lengan Adam.
Kesenangan Kana ternyata kurang tepat sasaran, sehingga menimbulkan keduanya bertengkar. Untuk itu keduanya harus dilerai dan diluruskan untuk mencari akar masalahnya. Dengan mengatakan :
"Saya tidak ingin mencari siapa yang salah, tapi saya akan mencari solusi",
"Setiap orang pasti berbuat salah, saya juga pernah seperti itu",
"Tidak ada manusia yang sempurna", adalah kalimat yang bisa menahan emosi keduanya. Dengan kalimat yang menyejukkan maka emosi anak akan mereda.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!