Padahal jika dibanding orang zaman sekarang jika ingin merumput, pasti bawaannya sepeda motor, ingin cari pakan ternak di sawah pasti bawa sepeda motor, selain alasannya jauh dengan tempat tujuannya, juga mudah membawanya, tidak perlu dipikul.
Bakul Jamu gendong
O ya, apakah di tempat pembaca masih ada bakul jamu gendong yang berjalan kaki? di tempat tinggal saya masih banyak mbok bakul jamu dengan berjalan kaki.
Bahkan saya punya langganan bakul jamu gepyok saat sulung saya lahir, hingga saat ini anak saya sudah bekerja, namun mbok bakul jamu tetap eksis dengan menggendong jamunya berjalan kaki, menyusuri dari rumah ke rumah untuk menjemput rezekinya.Â
Jika saya tanya: "Mbok kenapa kok tidak pakai sepeda ontel saja agar tidak lelah",
"Walah Bu, wong sudah diniati bakul jamu gendong kok, ya harus seperti ini ", Jawabnya enteng tidak pernah ngresulo dengan keadaannya.
"Wis ta Bu, disyukuri saja wong jalan kaki itu malah sehat kok piye to Ibu ini", Jawaban yang menyadarkan saya betapa 'Mbok Nah' bakul jamu ini memang sudah puluhan tahun dengan profesinya, namun sepanjang yang saya tahu tak pernah absen jualan karena sakit.
Selain kebiasaan yang dilakukan di atas sebenarnya ada beberapa manfaat dengan berjalan kaki diantaranya :Â
Meningkatkan kekebalan tubuh
Flu merupakan gejala yang sering diidap oleh semua orang, apalagi ketika musim hujan. Berjalan kaki bisa melindungi tubuh selama musim hujan dari flu. Sebuah penelitian yang dilakukan kepada lebih dari 1.000 pria dan wanita menemukan, orang yang berjalan kaki setidaknya 30 menit sehari selama 5 hari dalam seminggu akan lebih jarang terkena flu.
Hari ini saatnya musim pancaroba tiba, hujan sudah sering mengguyur di beberapa tempat, termasuk di tempat tinggal saya. Di lingkungan tempat saya tinggal banyak yang terkena flu, batuk, pilek dan demam. Â Mungkin karena jarang yang berolah raga dengan berjalan kaki maka hampir di kawasan sini banyak yang terkena flu. Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!